Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Rabu, 17 Februari 2016

Tanda-Yunus

PEKAN PRAPASKAH I (U)
Santo Teodulus; Santo Bonfilio;
Santo Silvinus; Santo Nisephorus

Bacaan I: Yun. 3:1-10

Mazmur: 51:3-4.12-13.18-19; R:19b

Bacaan Injil: Luk. 11:29-32

Sekali peristiwa, Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia: ”Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”

Renungan

Yunus mengajak seluruh negeri untuk bertobat dan berbalik kepada Allah. Seluruh penduduk dan raja bersedia bertobat dan menunjukkan perkabungan dan merendahkan diri. Tuhan suka pada pertobatan bersama, sehingga tata kehidupan menjadi lebih baik, karena semua orang sekarang mau berubah untuk menjadi lebih baik.

Bayangkan jika semua orang sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu negeri kita ini akan menjadi bersih, bebas banjir, dan lebih sehat. Tetapi, pertobatan itu bukanlah kegiatan musiman, apalagi seremonial belaka, melainkan suatu sikap tetap yang menjadi habit/kebiasaan. Pertobatan yang baik lahir karena keputusan sendiri, bukan karena terpaksa atau karena kekaguman sementara.

Yesus mengajarkan bahwa kekaguman pada mukjizat tidak berarti banyak, karena orang akan menantikan mukjizatnya, bukan perubahan dalam hidup. Itulah mengapa Yesus tidak membuat mukjizat di kalangan orang yang kurang percaya, karena hal itu tidak bermanfaat. Maka, jika kita percaya dan membiarkan diri diubah oleh Roh-Nya, mukjizat akan terjadi.

Ya Allah, bantulah aku percaya penuh dan berubah. Aku mau menekuni masa pantang dan puasa ini dengan iman yang bertumbuh dan tetap. Semoga aku makin berkenan di hati-Mu melalui hal biasa setiap hari. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini