Jumat, November 22, 2024
27.8 C
Jakarta

Selasa, 16 Februari 2016

yesus-sedang-berkhotbah

PEKAN PRAPASKAH I (U)

Onesimus; Santo Porforius; Beato Simon dari Cascia

Bacaan I: Yes. 55:10-11

Mazmur: 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b

Bacaan Injil: Mat. 6:7–15

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, ”Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Renungan

Betapa indahnya sabda hari ini yang mengatakan, ”Firman yang keluar dari mulut Allah tidak akan kembali dengan sia-sia.” Hal itu berarti bahwa setiap sabda Tuhan mengandung kebenaran yang dapat menolong hidup kita mencapai kesempurnaan hidup. Firman itu menjadi standar bagi kita menemukan apa yang dikehendaki Tuhan bagi hidup kita.

Kita sering meminta banyak hal dalam doa-doa kita kepada Tuhan, tetapi sebenarnya Tuhan sudah mengetahuinya. Ketika kita berdoa, Kitab Suci mengajarkan agar kita membawa hati kita untuk akrab dengannya. Doa yang baik adalah doa yang memberi waktu untuk hening mendengarkan suara Tuhan. Bukan doa yang panjang yang lebih baik, tetapi doa yang mengantar kita lebih dekat dengan Tuhan dan mengundang kita lagi untuk merindukan-Nya, itulah yang terbaik.

Ya Allah, ajarilah aku terus menghargai saat hening dalam doaku, agar aku belajar kebijaksanaan bersama-Mu. Buatlah aku mengerti bahwa Engkau Allah Yang Mahabijaksana, yang mengerti apa yang aku butuhkan, supaya aku berdoa dengan damai sejahtera. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini