PEKAN BIASA I (H)
Santo Makarius Agung; Santo Paulus, Pertapa;
Santo Arnoldus Janssen; Santo Maurus dan Plasidus
Bacaan I: 1Sam. 8:4-7.10-22a
Mazmur: 89:16-17.18-19; R:lh.2a
Bacaan Injil: Mrk. 2:1-12
Sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: ”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu —: ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ”Yang begini belum pernah kita lihat.”
Renungan
Bangsa Israel meminta kepada Allah melalui Samuel untuk menunjukkan kepada mereka seorang raja yang menjadi pemimpin mereka. Sebagaimana kita ketahui bahwa kadangkala bangsa Israel tidak sabar. Mereka suka menuntut dari Allah, pada saat yang sama mereka cenderung berbalik dari Allah. Meski demikian, Allah tetap sabar dan mengasihi mereka.
Kisah Yesus menyembuhkan orang lumpuh dengan perkataan ‘Dosamu telah diampuni” tidak dipahami sepenuhnya oleh orang-orang Farisi dan Ahli Taurat. Yesus ingin memulihkan orang tersebut dari penyakit maupun memberikan pemahaman baru bahwa dosanya telah diampuni. Wajah Allah yang maharahim ditampilkan Yesus. Namun, karena sebagian pendengar tidak mengerti dan menolak pernyataan Yesus, maka Yesus menegaskan niat baiknya untuk menyembuhkan orang lumpuh dengan perkataan: ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Banyak orang takjub akan Sabda Yesus yang kuat-kuasa. Kesembuhan orang lumpuh di tengah kerumunan banyak orang menghadirkan wajah Allah dan wibawa Allah. Juga memberi pengharapan bagi orang sakit dan yang membutuhkan pertolongan-Nya, termasuk bagi kita saat ini, bahwa di dalam Yesus dan dengan bantuan Yesus siapa pun akan menjadi sembuh.
Ya Allah Yang Maharahim, ampunilah dosaku dan bukalah hatiku agar siap sedia mengampuni sesamaku yang berdosa terhadap aku. Bukalah hatiku agar siap sedia memahami kehendak-Mu dalam setiap pristiwa hidupku. Amin.