Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Umat Protestan dan Katolik diminta maknai cinta Allah tiada batas kepada manusia

??????????

Meskipun manusia tak henti-hentinya jatuh ke dalam dosa, namun Allah tetap menunjukkan kasih-Nya dengan cara mengutus putera-Nya yang tunggal untuk keselamatan umat manusia. Natal juga bermakna perlunya menghadirkan cinta dalam keluarga masing-masing, kata Kepala Paroki Santo Gregorius Agung Kutabumi Pastor Andrianus Andy Gunardi Pr seraya mengajak umat Kristen Protestan dan Katolik untuk memaknai cinta Allah yang tiada batas kepada umat manusia.

Pastor Andy berbicara dalam kotbah ibadah Eukumene Natal Bersama Umat Kristen Protestan dan Katolik serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang di aula Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, 9 Januari 2016.

Perayaan itu dihadiri sekitar 1500 umat, serta Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, anggota DPR Banten Ananta Wahana, Kepala Paroki Santa Helena Pastor Barnabas Nono Juarno OSC, para pendeta yang bertugas di wilayah Kabupaten Tangerang, seluruh anggota FKUB Kabupaten Tangerang serta sejumlah pejabat teras dari Kabupaten Tangerang.

Peringatan Natal atau kelahiran Yesus di kandang Betlehem adalah simbol cinta Allah yang paling nyata karena Ia mengutus putera-Nya yang tunggal kepada manusia. Maka melalui peristiwa Natal itu, kata Pastor Andy “dalam keluarga perlu dihadirkan cinta kepada anak dan orangtua sehingga tercipta kerukunan dalam kehidupan bersama.”

Ahmed Zaki Iskandar mengatakan dalam sambutannya bahwa kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis dan tanpa perselisihan merupakan dambaan bagi setiap manusia. “Maka, keberagaman di wilayah Kabupaten Tangerang yang selalu rukun dan damai selama ini, hendaklah menjadi contoh (teladan) bagi daerah lain di Indonesia.”

Bupati itu juga mengajak seluruh umat Kristen Protestan dan Katolik sebagai bagian dari warga umat di Kabupaten Tangerang untuk ikut aktif dalam segala bidang pembangunan sesuai potensi masing-masing. “Keberadaan umat Kristen dan Katolik merupakan aset dan kekuatan yang sangat penting untuk mengambil peran dan bagian dalam perjalanan pembangunan di Kabupaten Tangerang,” katanya.

Ketua Panitia Yohanes Saman menggarisbawahi ajakan bupati itu dengan berharap agar semangat Natal dan Tahun Baru mengantar insan-insan pembangunan yang militan untuk ikut membangun segala bidang di wilayah Kabupaten Tangerang.

Maksi yang menjadi Ketua FKUB Kabupaten Tangerang berharap agar perayaan itu bisa meningkatkan kualitas imannya dan terus mengabdi kepada bangsa dan Negara Indonesia tercinta, karena dia percaya semua agama di Indonesia mengajarkan kebaikan, hidup berdampingan, dan kerukunan antarumat beragama. “Tidak ada yang lebih berharga yang perlu diwariskan kepada anak cucu kecuali hidup yang rukun dan damai. Maka, marilah kita ciptakan kedamaian untuk diwariskan kepada anak cucu kita.”

Menurut perwakilan FKUB dari unsur Katolik, Yohanes Nur Wahyudi, kesuksesan Natal Bersama itu membuktikan adanya hubungan baik antara Gereja-Gereja denominasi dan Gereja Katolik di Kabupaten Tangerang. “Maka, kegiatan seperti ini jangan sampai berhenti tahun ini, tapi dilanjutkan pada tahun-tahun yang akan datang.”

Natal Bersama yang mengusung tema “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah” (Kejadian 9:16) itu disemarakkan dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh umat Katolik dan Protestan. Hadir pula artis penyanyi rohani, Herlin Pirena. (Konradus R Mangu)

DSCN2444

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini