Mgr Andreas Peter Cornelius Sol MSC merayakan HUT ke-100 dengan Misa di Katedral Ambon yang dipimpin oleh Duta Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi dan dengan konselebran beberapa uskup dan banyak imam, tanggal 19 Oktober 2015. Beberapa anggota keluarga Mgr Sol dari Belanda juga hadir dalam Misa itu.
Perayaan hari ulang tahun dan malam kesenian dirayakan di Aula Xaverius. Berbagai acara sudah dilakukan juga sebelumnya, antara lain seminar tentang agama di tengah realitas sosial yang terus berubah serta peluncuran buku “Jejak Keteladanan Uskup Sol” tanggal 17 Oktober 2015.
“Saya tak pantas menerima penghormatan dengan acara sedemikian meriah ini. Harusnya acara ini bukan hanya untuk saya tetapi untuk semua orang yang berbuat baik,” kata Mgr Sol menanggapi berbagai perayaan itu.
Mgr Sol lahir di Amsterdam-Sloten, Belanda, 19 Oktober 1915. Uskup Emeritus Amboina dengan motto tahbisan “Ut Omnes Unum Sint” itu ditahbiskan imam tanggal 10 Agustus 1940 dan diangkat sebagai Uskup Koajutor Amboina dengan gelar Uskup Tituler Regiana tanggal 10 Desember 1963, di saat Keuskupan Amboina digembalakan oleh Mgr Jaques Grent MSC.
Tahbisan Uskup Tituler Regiana dilaksanakan tanggal 25 Februari 1964 dengan Penahbis Utama Uskup Amboina Mgr Grent dan Penahbis Pendamping Uskup Agung Jakarta Mgr Adrianus Djajasepoetra SJ dan Uskup Agung Makassar Mgr Nicolaus Martinus Schneiders CICM.
Mgr Sol yang pernah menghadiri Konsili Vatikan II pada sesi ketiga (14 September– 21 November 1964), dan sesi keempat (14 September–8 Desember 1965) itu menjadi Uskup Amboina tanggal 15 Januari 1965 hingga 10 Juni 1994, saat dia pensiun sebagai Uskup Amboina dan menjadi Uskup Emeritus Amboina. Mgr Sol kemudian menjadi penahbis utama Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC tanggal 18 September 1994.
Terkait perayaan 100 Tahun Kelahiran Mgr Sol, Mgr Petrus C Mandagi MSC menyampaikan pesan kepada wartaan seperti dibacakan oleh Kepala Pastor Paroki Katedral Ambon Pastor Theo Awelwatin Pr.
“Pantaslah umat Keuskupan Amboina bersyukur kepada Tuhan, yang telah memberikan usia yang panjang kepada orang yang kita cintai, Mgr Andreas Sol MSC. Kita berdoa kepada Tuhan semoga usia beliau semakin panjang dan terus-menerus beliau menjadi berkati istimewa bagi masyarakat Maluku,” tulis Mgr Mandagi.
Uskup Amboina itu melihat juga pentingnya menjaga, memelihara dn merawat kesehatan fisik. “Karena Mgr Sol menjaga dan memelihara kesehatan badannya dengan baik maka usianya menjadi panjang mencapai 100 tahun. Kesehatan rohaninya juga dirawat dengan baik sehingga membuat kesehatan badannya tetap ada sampai mencapai usia lanjut.”
Mgr Mandagi menyebut Mgr Sol sebagai orang yang mulia, karena seluruh hidupnya sampai usia 100 tahun, “mengabdi bagi kesejahteraan rohani dan jasmani sesamanya.” Kehormatan dan kemuliaan seseorang, lanjut uskup, bukan terkait dengan kekayaannya yang melimpah, bukan rerkait dengan jabatan yang ia emban, bukan terkait dengan tempat kedudukannya, tetapi terkait dengan pengabdiannya atau pelayanannya bagi masyarakat.” (pcp berdasarkan berbagai sumber)