PEKAN BIASA XXVIII (H)
Peringatan Wajib Santo Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir (M)
Bacaan I: Rm. 4:13.16-18
Mazmur: 105:6-9.42-43; R:8a
Bacaan Injil: Luk. 12:8-12
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barang siapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu khawatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”
Renungan
Di kalangan kita ada yang disebut ”Rohaniwan/wati”, yakni mereka yang dipandang hidupnya ”lebih terarah” pada hal-hal rohani. Bagaimana jika kata rohani(wan/wati) itu dimaknai sebagai sesuatu yang berhubungan dengan ‘Roh’? Setiap orang beriman yang telah dibaptis sesungguhnya dapat dan mestinya disebut rohaniwan.
Oleh Pembaptisan, kita telah dibaptis dan dikarunia Roh. Mengimani dan menerima Kristus berarti menerima kehadiran Kristus, dalam wujud Roh-Nya, di dalam diri kita. Bagi Yesus, dosa melawan Roh Kudus adalah dosa paling berat, dan tak terampuni, karena merupakan suatu penyangkalan terhadap keberadaan Kristus dalam diri kita. Apalah artinya kita menyebut diri pengikut Kristus kalau kita menyangkal Dia yang kita imani. Paulus menunjuk Abraham sebagai bapa orang beriman justru karena kepercayaannya yang teguh kepada Allah. Ia yakin bahwa Allah, yang memanggil dan yang mengikat perjanjian dengannya, adalah Allah yang setia pada janji-Nya dan yang tak akan pernah mengkhianati perjanjian itu.
Ya Bapa, peliharalah aku dalam ikatan kasih-Mu dan semoga aku selalu yakin akan kuasa Roh Kudus-Mu di dalam diriku. Amin.