PEKAN BIASA XXV (H)
Santo Kosmas dan Damianus;
Santo Siprianus dan Santa Yustina
Bacaan I: Za. 2:1-5. 10-11a
Mazmur: Yer. 31:10-12b.13; R:10d
Bacaan Injil: Luk. 9:43b-45
Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Renungan
Kisah seorang ibu yang luput dari tragedi peledakan bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit Jakarta, 21 September 2001. Ibu itu menceritakan bahwa saat itu dia dibawa nyasar oleh seorang supir bajaj sehingga tidak diantar ke Gereja yang di Bom melainkan ke Gereja Keluarga Kudus Rawamangun. Dalam kesaksiannya, ia bercerita betapa ia bersyukur karena Yesus sangat sayang kepadanya. Bahkan ia berkata pada Pastor Parokinya: ”Romo, jangan-jangan Yesus menyamar jadi supir bajaj ya, untuk menyelamatkan saya!?”
Pastor hanya berkata kepada ibu itu: ”Ibu…, jangan bicara begitu ya di depan orang yang menjadi korban atau keluarga korban. Saya khawatir umat akan berpikir bahwa Yesus lebih sayang kepada yang selamat dari bom daripada yang menjadi korban. Jangan sampai mereka juga berpikir bahwa gara-gara Yesus sibuk narik bajaj antar ibu ke Rawamangun maka tidak sempat menolong yang menjadi korban.”
Pewartaan Injil hari ini mempertegas lagi ketidakmengertian tentang cara kerja Yesus menyelamatkan manusia. Para murid hanya takjub pada mukjizat-mukjizat yang Yesus lakukan, namun tidak memahami soal pemberitahuan tentang penderitaan-Nya.
Ya Bapa, semoga aku tetap merasa disayang oleh-Mu dalam keadaan apa pun yang aku alami. Amin.