Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Selasa, 18 Agustus 2015

18-Agsts-KWI-R-702x336

PEKAN  BIASA XX 

Santa Helena; Santa Beatrix da Silva de Meneses;

Beato Angelus Agustinus Mazzinghi

Bacaan I: Hak. 6:11-24a

Mazmur: 85:9.11-14; R: lh.9

Bacaan Injil: Mat. 19:23-30

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: ”Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: ”Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perem­puan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Renungan

Malaikat Tuhan menyapa Gideon, ”Tuhan sertamu.” Tetapi Gideon berontak, pikirnya, mana mungkin Tuhan menyertai dia, sebab dia dan bangsanya sedang berada dalam cengkeraman orang Midian. Setelah mendapatkan pencerahan, dia akhirnya menyediakan diri. Gideon diutus Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari cengkeraman bangsa lain dan dari pengaruh penyembahan berhala. Berulang kali bangsa Israel jatuh, tetapi berulang kali pula Tuhan mengingatkan mereka lewat orang-orang pilihan-Nya. Walau manusia tidak setia, Allah ternyata tetap setia, tetap menyertai umat-Nya.

Petrus juga pernah jatuh, tapi Tuhan tetap memanggilnya. Dia pernah ragu dan hampir tenggelam ketika berjalan di atas air. Dia pernah menyangkal Yesus tiga kali dan pulang kampung setelah Yesus wafat. Tapi Yesus tetap menyertainya. Petrus pun tetap setia menjalankan panggilannya sebagai gembala. Akhirnya, dia memperoleh jumlah pengikut Yesus yang berlipat ganda. Khotbah pertamanya di Yerusalem mentobatkan 3000 orang.

Walaupun pernah ragu atau jatuh, kita juga dipilih Tuhan. Tuhan pasti punya misi dari diri kita masing-masing. Kita hanya perlu menyediakan diri untuk memperlihatkan penyertaan Tuhan pada kita. Kita yakin, apa yang tampaknya tidak mungkin bagi manusia, dalam dan bersama Allah tidak ada yang tidak mungkin.

Ya Tuhan, pakailah aku menurut kehendak-Mu. Aku rela meninggalkan kesenangan diriku dan mengikuti Engkau. Amin. 

 

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini