PEKAN BIASA XVIII (H)
Santo Sixtus II, Paus, Martir; Santa Afra, Martir;
Santo Kayetanus; Santo Albertus dari Trapani
Bacaan I: Ul. 4:32-40
Mazmur: 77:12-16.21; R:12a
Bacaan Injil: Mat. 16:24-28
Sekali peristiwa, Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Renungan
Pergi ke luar negeri dan tinggal beberapa tahun di negeri orang boleh jadi menyenangkan bagi banyak orang dan memberi pengaruh positif dalam hidupnya. Umat Israel juga pernah hidup di luar negerinya, tapi sebagai budak di Mesir. Dan ini berpengaruh negatif dalam hidup mereka. Mereka ingin punya dewa/i, meniru bangsa lain. Mereka pikir, dewa/i lah yang dapat menyelamatkan mereka.
Tapi, Tuhan mengubah yang negatif menjadi positif. Dipimpin nabi Musa, Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir itu. Mereka mengalami Paskah. Tuhan ingin mereka meninggalkan cara hidup lama itu. Di gunung Sinai, Allah mewahyukan diri-Nya kepada mereka. Dengan bunyi guntur, awan dan api, Allah menyatakan siapa Dia. Dialah satu-satunya Allah yang patut disembah; tidak ada lain. Penyembahan berhala dilarang!
Kita sering berdoa kepada Allah, tetapi kadang tidak terkabul. Lalu kita berpaling dari Allah, kita cari dukun, para normal, orang pintar, atau menyembah dewa/i lain. Tak jarang pula kita mengklaim usaha itu berhasil. Atau kita pasang dua sikap: berdoa pada Allah dan cari dukun juga. Ini kerap terjadi ketika ada yang sakit, bermasalah, atau ingin kaya.
Kita harus bertobat meninggalkan sikap ini. Yesus mengajak kita untuk menyerahkan nyawa hanya kepada-Nya. Jika pergi ke dukun, kita menyerahkan roh kita kepada kuasa gelap. Kita menjual diri kepada setan. Kita harus menyembah Allah yang benar saja. Keselamatan hanya ada pada Yesus.
Ya Tuhan, bantulah aku untuk bebas dari kecenderungan mencari keselamatan lepas dari Engkau. Amin.