Kamis, Desember 19, 2024
26.2 C
Jakarta

Suster-Suster PMY tinggal dalam Kristus dan cinta kasih mereka jadi sempurna

20150707_111639

Kongregasi Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Puteri Maria dan Yosep (PMY) sungguh tinggal dalam Yesus dan dengan demikian cinta kasih mereka menjadi sempurna, kata Pastor Ignasius Sukawalyana Pr dalam Perayaan Ekaristi 25 tahun Kongregasi PMY berkarya di Klaten.

Perayaan di Gereja Santo Yusuf Pekerja, Gondangwinangun, Klaten, 7 Juli 2015, itu sekaligus menandai 195 tahun karya kongregasi PMY di dunia dan 77 tahun di Indonesia. Kongregasi itu berkarya dalam pendidikan untuk anak bisu dan tuli, pertanian, pemberdayaan ekonomi melalui CU, dan pendidikan anak-anak kurang mampu.

Menurut Pastor Suka, semua karya para suster PMY bersumber dari pengalaman tinggal dalam Yesus. “Cinta kasih itu menjadi sempurna kalau orang mau tinggal dalam Yesus,” kata Kepala Paroki Gondangwinangun itu. Ketika para suster PMY tinggal dalam Yesus, lanjut imam itu, “kami ingin nempil (ikut) untuk merasakan, tinggal dalam Yesus itu.”

Pastor Suka lalu mengajak seluruh umat yang hadir, khususnya anak-anak untuk mencari roh yang telah dihidupi oleh suster-suster PMY untuk tinggal dalam Yesus guna menjadi lebih sempurna. “Kita ingin melihat tapi sekaligus ingin bertindak, ingin mengagumi apa yang sudah dibuat para suster dalam karya perutusan yang bermacam-macam,” kata imam itu.

Di Indonesia, Kongregasi PMY memiliki 23 anggota yang tersebar di berbagai komunitas. “Tidak banyak memang. Tapi saya minta anak-anak untuk melihat, bahwa kendati komunitasnya tidak begitu banyak, perutusannya sangat padat, perutusannya membutuhkan generasi baru,” kata Pastor Suka seraya mengajak anak-anak kelak bergabung dalam Kongregasi PMY.

Pastor Suka menegaskan, suster-suster PMY dengan semangat yang khas, sehati dan seperasaan dengan Gereja setempat bergerak bersama memperjuangkan hal-hal baik yang sumbernya adalah pengalaman kasih yang mengalir dari Tuhan.

Dalam perayaan syukur itu juga dilakukan prosesi penerimaan dua postulan yakni Elisabeth Alside Faria Sarmento dan Skolastika Maria Ariani Dewi serta penerimaan busana biara bagi Sandra Bakhita Parada Costa.

Pemimpin Kongregasi PMY Regio Indonesia Suster Patricia PMY berharap agar kehadiran kongregasi itu, baik di Gereja maupun masyarakat, dapat dirasakan dan berguna untuk membangun iman, harapan dan kasih, baik yang seiman maupun masyarakat pada umumnya seperti yang telah diteladankan oleh Santo Vincensius yang mengutamakan pelayanan kasih tanpa membedakan golongan, agama dan orang-orang yang dilayani.

“Kasih di dalam segalanya ingin kami aktualisasikan di dalam hidup seperti yang diajarkan oleh Santo Yohanes Rasul, yang menjadi panutan kami dalam mencintai Tuhan dan sesama. Dan kami hidup di dalam persatuan cinta yang hangat dalam Bapa Yosep yang menjadi pelindung utama kongregasi kami,” kata Suster Patricia PMY.

Suster itu berharap agar kehadiran kongregasi PMY bisa memberi warna dan menggarami masyarakat. Peristiwa 25 tahun berkarya di Klaten itu diharapkan menjadi tonggak sejarah untuk tetap setia melanjutkan perjalanan dan perjuangan di masa-masa yang akan datang.

Superior General Suster Antonie Ardatin PMY yang datang dari Belanda menyatakan rasa bahagianya. “Kami sangat bahagia hari ini karena bersama-sama Anda semua di Gondangwinangun bisa merayakan ulang tahun kongregasi dan perayaan Tahun Hidup Bakti.” (Lukas Awi Tristanto)

20150707_110944

20150707_130331

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini