Rabu, Desember 18, 2024
27.1 C
Jakarta

Dengan Sakramen Penguatan krismawan belajar menerima tanggung jawab   

SONY DSC

Sakramen Penguatan atau Krisma, sebagai kepenuhan sakramen inisiasi, menjadi sarana rahmat yang memungkinkan krismawan sebagai anggota Gereja dikukuhkan secara penuh untuk belajar menerima tanggungjawab, kata Uskup Manado.

Anugerah Roh Kudus ini adalah rahmat Allah semata, bukan hak manusia. Allah mengalirkan rahmat demi pemahaman dan pertumbuhan iman umat,” jelas Mgr Joseph Suwatan MSC sebelum menerimakan sakramen itu bagi 101 umat Paroki Hati Kudus Yesus, Karombasan, Manado, 24 Mei 2015.

Selain menjelaskan bahwa para pembina, yang telah mempersiapkan peserta, mengambil bagian dalam tugas kegembalaan uskupnya, Mgr Suwatan menegaskan bahwa Gereja sejak awal mewartakan bahwa Yesus semasa hidup-Nya berjalan sambil berbuat baik, membawa keselamatan bagi manusia.

“Ia hadir memberi makan bagi yang lapar, menyembuhkan yang sakit, mengampuni dosa para pendosa sambil memberi kesempatan baru kepada mereka untuk memperbaiki diri. Kehadiran Yesus seperti ini hadir dalam seluruh hidup kita melalui Gereja dalam pelayanan sakramen-sakramen. Krisma sebagai bagian dari 7 sakramen Gereja menghadirkan Roh Kudus secara liturgis untuk menguatkan umat beriman,” jelas uskup.

Menurut Uskup Manado, “Dalam Sakramen Baptis, kita lahir sebagai manusia dan lahir baru secara rohani untuk masuk dalam keluarga Allah. Ekaristi menjadi bagai makanan bagi kita. Ketika tumbuh  menjadi dewasa, kita pun berkembang dalam pikiran dan wawasan yang dewasa. Dalam Krisma, kita yang sudah dikuatkan dengan makanan didewasakan juga dalam iman.”

Uskup menambahkan bahwa Allah juga menghadirkan pengampunan bagi umat Katolik yang berdosa karena aneka kelemahan manusiawi. “Seluruh sakramen Gerejani menghadirkan secara simbolis rahmat Allah dalam hidup kita. Krisma, khususnya, menghadirkan anugerah Roh Kudus seperti pada Pentakosta pertama,” jelas Mgr Suwatan.

Kepala Hati Kudus Yesus Karombasan Pastor Johny Luntungan MSC dalam sambutannya mengajak umat dan para krismawan agar “tidak berhenti berdoa memohon kekuatan Roh untuk bertumbuh kuat dalam iman, bangga dan militan sebagai orang Katolik, mendalami pengetahuan iman agar apa yang dipercayai dimengerti, dan apa yang dimengerti dihayati dalam hidup.”

Mewakili peserta krisma, Rian Tunggal, mengungkapkan bahwa dengan menerima krisma mereka ditolong oleh Rahmat Allah agar semakin dewasa dalam iman. “Kami tahu kepada siapa kami percaya, tahu bagaimana beriman, berpikir, bertindak secara Katolik, dan melakukan apa saja yang baik dalam kesadaran dan kebebasan. Singkatnya, kami bangga sebagai orang Katolik dan mau setia sebagai orang Katolik,” katanya.

Paroki Hati Kudus Yesus Karombasan, manado, memiliki 1650 umat yang tersebar dalam 17 Wilayah Rohani. (Sales Tapobali)

 

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini