PEKAN PASKAH IV (P)
Santo Petrus Kanisius; Santa Zita; Santa Lydia Longley
Bacaan I: Kis. 11:1-18
Mazmur: 42:2-3;43:3.4; R: 42:3a
Bacaan Injil: Yoh. 10:1-10
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi: ”Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Renungan
Ada beberapa sifat buruk yang sering melekat dalam diri manusia, di antaranya adalah egois dan merasa diri paling benar. Dalam bacaan pertama, orang-orang dari golongan bersunat kurang setuju dengan sikap Petrus. Kata mereka kepada Petrus: ”Engkau telah masuk ke rumah orang-orang tidak bersunat dan makan bersama-sama mereka?” (Kis. 11:3). Lalu Petrus menjelaskan bahwa Allah memberikan karunia-Nya kepada semua orang dari segala bangsa, sama seperti kepada mereka. Karena penjelasan Petrus itu, mereka berkata: ”Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup” (Kis. 11:18).
Yesus, sebagai Gembala, Ia datang untuk menyelamatkan semua domba, tanpa membeda-bedakan. Semua domba Ia tuntun untuk menemukan padang rumput. Yesus menuntun semua orang kepada kehidupan dan keselamatan.
Tuhan Yesus Kristus, jika aku mengikuti Engkau, aku akan mempunyai kelimpahan hidup. Semoga aku juga mampu menuntun sesamaku kepada kehidupan kekal. Amin.