PEKAN PASKAH III (P)
Pesta Santo Markus, Pengarang Injil
Bacaan I: 1Ptr. 5:6b-14
Mazmur: 89:2-3,6-7,16-17 R:2a
Bacaan Injil: Mrk. 16:15-20
Pada suatu hari Yesus bangkit menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Renungan
Apakah Santo Markus, pengarang Injil, adalah murid Yesus? Dikisahkan, semasa mudanya Markus telah bertemu dengan Yesus, tetapi tidak menjadi seorang murid-Nya. Dikisahkan pula bahwa ketika Yesus ditangkap dan digiring ke hadapapan Mahkamah Agung, seorang anak muda mengikuti-Nya dari belakang. Para serdadu hendak menangkap orang muda tersebut, tetapi dengan cepat dia meloloskan diri. Kuat dugaan pemuda tersebut adalah Markus.
Markus dibaptis oleh Petrus. Kemudian Markus menemani Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misi. Markus juga dekat dengan Petrus, bahkan menjadi juru bicara Petrus di Roma. Markus mencatat dengan teliti semua yang diingatnya tentang ajaran-ajaran Petrus. Akhirnya, Markus menjadi Uskup Alexandria dan mati dibunuh karena Kristus.
Markus walaupun tidak pernah menjadi murid Yesus, namun setelah dibaptis ia total menjadi pengikut Yesus, bahkan mau menyerahkan nyawanya demi Yesus. Ia giat dan tekun mewartakan Yesus Kristus dan menjaga serta membimbing umat yang dipercayakan kepadanya. Ia yakin bahwa Allah yang telah memanggil dia dalam Kristus akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkannya, sesudah ia menderita seketika lamanya. Semoga kita pun tetap setia dalam iman kita kepada Kristus, sebagaimana telah diteladankan oleh Santo Markus.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberikan Santo Markus sebagai teladan bagi umat-Mu dalam mengikuti Engkau, sekalipun harus mengobarkan nyawa. Semoga Engkau tetap meneguhkan dan menguatkan imanku dalam menghadapi segala cobaan. Amin.