Paus Fransiskus mengimbau masyarakat internasional agar bertindak cepat dan tegas untuk menghindari lebih banyak tragedi yang mengorbankan kaum migran yang sedang mencari kehidupan yang lebih baik.
Jeritan sepenuh hati dari Bapa Suci kepada dunia itu disampaikan setelah terdengar berita tenggelam kapal nelayan yang membawa kaum migran di Laut Mediterania, tanggal 18 April 2015. Dikhawatirkan bencana itu menewaskan 700 orang. Polisi perbatasan Italia telah menyelamatkan 28 orang dan baru menemukan 24 mayat.
Setelah memberikan sambutan Regina Coeli (Ratu Surga) tangga 19 April 2015, Paus Fransiskus memimpin ribuan orang untuk berdoa Salam Maria bagi mereka yang mungkin meninggal itu di lepas pantai Libya itu.
“Mereka adalah pria dan wanita sama seperti kita, saudara-saudara kita yang sedang mencari kehidupan yang lebih baik, karena kelaparan, dianiaya, dilukai, dieksploitasi, para korban perang. Mereka sedang mencari kehidupan yang lebih baik,” kata Paus seraya mengungkapkan rasa sakit sepenuh hati dan berjanji mengingat para korban dan keluarganya dalam doa.
Paus lalu meminta masyarakat internasional untuk bereaksi “tegas dan segera” agar tragedi-tragedi seperti itu tidak terjadi lagi.
Padahal di hari Sabtu, 18 April 2015 itu, Paus Fransiskus bergabung dengan otoritas Italia dalam menekan Uni Eropa agar berbuat lebih banyak agar membantu negara itu mengatasi pesatnya pertambahan jumlah orang putus asa yang diselamatkan di Laut Mediterania dalam perjalanan mereka dari Libya dengan kapal-kapal penyelundup guna menghindari perang, penganiayaan atau kemiskinan.
Sementara ratusan migran mencapai pelabuhan-pelabuhan di Sisilia, pulau terbesar di Laut Tengah yang merupakan daerah otonomi Italia, puluhan lainnya berhasil diselamatkan di laut. Kota-kota di Sisilia kehabisan tempat penampungan bagi para pendatang. Minggu lalu lebih dari 10.000 orang datang ke sana.
Sejak awal 2014, hampir 200.000 orang telah diselamatkan di laut oleh Italia. Italia mengatakan akan terus menyelamatkan kaum migran, namun menuntut Uni Eropa meningkatkan bantuan untuk memberi penampungan dan keselamatan bagi mereka.
Karena sebagian besar kaum migran ingin sampai kepada keluarga atau anggota-anggota lain dari komunitas mereka di Eropa Utara, pemerintah-pemerintah Italia mendorong negara-negara itu untuk berbuat lebih banyak lagi, terutama mengizinkan kaum migran masuk sementara permintaan mereka untuk suaka atau status pengungsi diperiksa. (paul c pati berdasarkan Radio Vatikan dan Zenit.org)