Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak umatnya untuk konsisten dan komitmen dengan pembaptisannya yakni mewujudkan kasih Allah dalam kehidupan. Selain itu, semua keluarga diajak setia merawat kehidupan berkeluarga, dan rohaniwan-rohaniwati serta masyarakat umum didorong untuk konsisten dengan apa yang pernah diucapkan.
Mgr Suharyo menjelaskan dalam Misa Pontifical, 5 April 2015 di Katedral Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, bahwa Yesus sungguh konsisten melaksanakan kehendak Bapa untuk menebus umat manusia.
Sosok lain dalam Injil hari itu adalah Maria Magdalena. “Kendati pendosa, Maria Magdalena mengalami pembaharuan iman luar biasa,” kata uskup agung, seraya menjelaskan perkataan “Tuhanku telah diambil orang” menggambarkan dalamnya iman perempuan itu kepada Yesus, penebus umat manusia.
Mgr Suharyo lalu mengajak umatnya meneladani iman dan kesetiaan Maria Magdalena serta meneladani komitmen dan konsistensi Yesus dalam menyelesaikan kasih Allah tanpa batas kepada manusia.
Sebagai warga negara Indonesia, umat diajak untuk komitmen menjaga dan merawat Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Akhir-akhir ini, seluruh rakyat Indonesia menagih janji komitmen penyelenggara negara kepada masyarakat.”
Pesan Paskah 2015 ditegaskan kembali dalam konferensi pers di pendopo wisma uskup. “Pesan Paskah sangat jelas, umat Katolik harus komitmen terhadap perutusannya untuk merawat persatuan dan kebersamaan agar Indonesia jangan sampai terpecah-belah,” tegas Mgr Suharyo. (Konradus R Mangu)