PEKAN BIASA VI (H)
Santo Onesimus; Santo Porforius; Beato Simon dari Cascia
Bacaan I: Kej. 4:1-15.25
Mazmur: 50:1.8.16bc-17.20-21; R:14a
Bacaan Injil: Mrk. 8:11-13
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata, ”Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Renungan
Prabu dan Pram adalah kakak beradik dalam satu keluarga yang berkecukupan. Namun, keduanya sering tidak rukun karena Prabu adalah kesayangan ayah sedangkan Pram anak kesayangan ibu. Ayah dan ibu tidak sadar bahwa keadaan ini menciptakan luka batin pada diri kedua anaknya. Pada saat keduanya berkeluarga, setelah menerima warisan dari orangtua, mereka tidak pernah hidup rukun bersama sampai mati.
Di mana saja di dunia ini selalu terjadi pertentangan yang menimbulkan permusuhan, benci, dendam hingga pertikaian dan peperangan. Cerita Kain dan Habel dalam Kitab Kejadian hari ini menggambarkan keadaan itu. Akibat iri hati Kain membunuh Habel adiknya dan oleh dosa itu Kain menjadi suku penggembara di bumi ini. Ia hidup susah karena perbuatannya yang jahat.
Yesus menolak permintaan orang Farisi yang hanya meminta tanda, tetapi tidak percaya kepada-Nya. Ia pergi ke kota lain dan mengajar di sana. Doa-doa kita tidak berbuah ketika kita selalu menuntut tanda dari Tuhan. Yesus sendiri merupakan tanda kehadiran Allah. Sikap yang kurang percaya dan negatif selalu menghalangi hadirnya Tuhan dalam hidup kita, sebab kebaikan dan kedamaian sejati hanya ada kalau kita membuka hati pada-Nya.
Tuhan, bukalah hatiku akan kehadiran-Mu dalam sesama dan diri hidupku agar damai sejati dapat aku alami setiap saat. Amin.
Gambar di atas adalah Gambar Santo Onesimus