Senin, Desember 23, 2024
29.1 C
Jakarta

Minggu, 8 Februari 2015

Santa Josefina Bakhita dari web Milicia da Imaculada

PEKAN BIASA V (H)

Santo Yohanes dari Matha; Santo Hieronimus Emilianus; Santa Yosefina Bakhita

Bacaan I: Ayb. 7:1-4.6-7

Mazmur: 147:1-2.3-4.5-6; R: 3a

Bacaan II: 1Kor. 9:16-19. 22-23

Bacaan Injil: Markus 1:29-39

Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang. “Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan

Maria, seorang sarjana akuntansi yang terkenal jujur dan teliti, sering berpindah tempat kerja. Sebagai bendahara yang berintegritas ia selalu bersikap jujur dalam proses pembayaran dan penerimaan barang, pajak, gaji karyawan. Tetapi, justru karena kejujurannya ini dia disindir, dibenci CEO, manager dan karyawan-karyawan yang sudah biasa berlaku curang. Keadaan yang sama selalu dihadapinya dari tempat ke tempat. Ia sungguh menderita karena menjaga integritas imannya. Meski demikian, ia selalu mengandalkan Tuhan dan berdoa agar semua ini dapat berlalu. Ia yakin, inilah satu-satunya cara baginya untuk mewartakan Injil kebenaran kepada semua orang.

Ayub dibenci setan karena kesalehannya dan sikap jujur terhadap Allah dan sesama. Atas izinan Tuhan, setan mencobai Ayub dengan penderitaan yang sangat berat. Ayub mengeluh atas semua keadaan itu; ia sungguh tak berdaya, imannya diuji, namun ia selalu mengandalkan Allah.

Di Kapernaum Yesus tampil sebagai orang yang menyelesaikan segalanya. Yang sakit disembuhkan, kuasa-kuasa setan dipatahkan, para penderita dibebaskan. Keyakinan kita bahwa “Yesus adalah segala-galanya” merupakan kekuatan yang dahsyat untuk bertahan dalam untung dan malangnya hidup ini!

Tuhan, anugerahi aku rahmat keberanian untuk menjaga integritas Kristiani karena yakin bahwa Engkaulah andalanku. Amin.

Foto di atas adalah foto Santa Yosefina Bakhita

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini