Paus Fransiskus menandai Pesta Santa Agnes, Perawan dan Martir, 21 Januari 2015, dengan ritual yang sudah berusia berabad-abad yaitu memberkati anak domba, yang wolnya akan dibuat pallium, demikian Radio Vatikan. Sesuai tradisi, domba-domba kecil, yang biasanya berusia kurang dari setahun, dibawa dalam keranjang-keranjang ke Casa Santa Marta. Di sana, Paus memberkati mereka dalam atrium. Di musim panas yang akan datang anak-anak domba itu dicukur untuk mendapatkan wol untuk digunakan para suster menenun pallium. Agnes berarti “domba” dalam bahasa Latin. Orang kudus dengan nama itu adalah martir abad ke-4 awal, yang dikenal karena hidup baktinya sebagai perawan. Gadis muda itu dibunuh karena menolak menyembah dewa-dewa kafir Romawi. Dia dimakamkan di Basilika yang menggunakan namanya sendiri. Basilika itu terletak di Jalan Nomentana, Roma. Untuk melambangkan kemurnian Santa Agnes, ketika diberkati oleh Paus salah satu anak domba memakai mahkota bunga berwarna putih, sementara yang lain memakai rangkaian bunga berwarna merah untuk mengenang kesaksian kesetiaanya bahkan sampai mati. Pallium adalah stola dari wol berwarna putih berhiaskan enam salib hitam yang dikenakan Uskup Agung Metropolitan di leher mereka sebagai simbol otoritas dan kesatuan mereka dengan Paus. Setelah ditenun, pallium-pallium disimpan dalam guci di makam Santo Petrus sampai saat Paus memberikannya kepada uskup agung metropolitan yang baru diangkat pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, tanggal 29 Juni. (terjemahan pcp)
Foto-foto dari Zenit