Uskup Banjarmasin menghimbau para pastor terutama pastor paroki, suster, bruder, frater dan seluruh umat beriman untuk mulai menyusun langkah-langkah konkret untuk mengisi Tahun Hidup Bakti, khususnya menanggapi kerinduan Bapa Suci Fransiskus supaya Gereja menyadari, mewartakan dan merayakan pentingnya hidup bakti sebagai salah satu cara hidup untuk mengalami dan mensyukuri kasih Allah yang tanpa batas kepada manusia. Juga suatu cara khas untuk melayani Gereja dan masyarakat.
Himbauan itu disampaikan oleh Mgr Petrus Boddeng Timang dalam Sapaan Uskup Keuskupan Banjarmasin Menyongsong Perayaan Tahun Hidup Bakti yang dikeluarkan tanggal 16 November 2014. Tahun Hidup Bakti yang dicanangkan Paus Fransiskus dibuka tanggal 21 November 2014 dan ditutup tanggal 21 November 2015.
“Kegiatan-kegiatan selama Tahun Hidup Bakti sangat sejalan dengan Program Kerja Keuskupan untuk mulai menjabarkan Arah Dasar Keuskupan Banjarmasin dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Juga dapat dipadukan dengan isi Pesan Natal KWI-PGI 2014 yang bertajuk ‘Menjumpai Allah dalam Keluarga,’” kata Mgr Timang dalam sapaan itu.
Berkaitan dengan Pesan Natal KWI-PGI 2014, tegas uskup itu, tak dapat dipungkiri bahwa dalam keluargalah seorang pribadi mulai mengalami sentuhan Kasih Allah dengan satu dan lain cara. “Dalam keluarga pula seseorang belajar setia dan tekun dan tabah menghadapi tantangan-tantangan hidup.”
Dengan memeluk hidup bakti, kata Mgr Timang, seorang beriman dengan penuh syukur dan semangat juang yang tinggi “memberikan kesaksian akan hidup baru dan kekal yang diperoleh berkat penebusan Kristus” (Lumen Gentium, 44). Menjalani hidup bakti dengan sukacita dalam iman, harapan dan kasih yang tak terbagi, lanjut uskup itu, menjadi kesaksian sekaligus pewartaan Kabar Gembira tentang betapa indahnya hidup mengikuti Kristus (bdk. Mzm. 84:2).
Maka Mgr Timang berharap agar Tahun Hidup Bakti menjadi kesempatan sangat berharga untuk menyadarkan semangat dan cinta putera-puteri Gereja untuk semakin terbuka, lapang hati dan berani untuk menjawab panggilan Allah.
Ikatan Biarawan Biarawati Keuskupan Banjarmasin (IBBSIN) belum lama terbentuk, kata uskup, mendapat kesempatan istimewa untuk bekerjasama dengan paroki-paroki dan berbagai kelompok untuk mengadakan kegiatan-kegiatan konkret (diskusi, pameran, kunjungan dan semacamnya) dalam rangka mengisi Tahun Hidup Bakti itu.
“Kiranya Bunda Maria Yang Terkandung Tanpa Noda karena sejak awal hidupnya dipersembahkan kepada Allah memberikan inspirasi dorongan, bimbingan dan dukungan doa agar Tahun Hidup Bakti itu kita jalani dengan penuh semangat, sukacita dan tekun serta setia,” harap Mgr Timang.
Sementara itu, dari informasi yang dibagikan oleh Pastor Leo Sipahutar OFMCap via facebook, diketahui bahwa Uskup Agung Medan telah membuka Tahun Hidup Bakti dengan Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yosep, Pematangsiantar, tanggal 30 November 2014. Misa dengan tema “Kaum Religius Pembawa Sukacita dan Harapan” itu dipimpin oleh Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFMCap yang didampingi Uskup Emeritus Mgr Alfred Gonti Pius Datubara OFMCap serta 26 orang imam konselebran. Misa itu dihadiri sekitar 700 biarawan-biarawati yang berkarya di Keuskupan Agung Medan serta umat.(pcp)