Dua bus Damri diikuti beberapa kendaraan lain meninggalkan halaman Susteran ALMA di Jalan Domba, Kampung Baru, Kelurahan Rimba Jaya Merauke membawa 85 anak berkebutuhan khusus dan para pembinanya mengelilingi Kota Merauke.
Dalam perjalanan pagi di Hari Anak Cacat se-Dunia, 3 Desember 2013, mereka mengunjungi Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Rumah Uskup Agung Merauke, Kantor Badan Pemberdayaan dan Keluarga Berencana dan Gedung Negara Kabupaten Merauke.
Anak-anak dari Sekolah Dasar Luar Biasa Jalan Polder dan dari Panti Asuhan Santo Vincentius menemui pimpinan lembaga-lembaga itu dan membagikan 250 kuntum bunga. Di setiap tangkai bunga terikat gambar wajah Ibu Teresa dengan tulisan “Kasih Itu Murah Hati”. Setiap pertemuan mereka awali dengan puisi “Aku Bangga Jadi Anak Merauke” dan lagu “Memang Kudilahirkan Begini.”
Uskup Agung Merauke Mgr Nicolaus Adi Saputra MSC berterima kasih atas kunjungan anak-anak itu. Uskup agung lalu berterima kasih untuk kedua lembaga yang menunjukkan “tanggungjawab kemanusiaan yang cukup besar, tetapi rela dipikul oleh para pembina atau para guru yang jumlahnya tidak banyak.”
Mgr Adi Saputra lalu menyapa setiap anak dan mengatakan, “kalian semua tak ditinggalkan.” Kepada para pembina dan guru, uskup agung itu mengatakan “kalian perlu mendapatkan perhatian.” Menurut uskup agung, para pembina dan guru-guru itu telah memberikan hal yang sangat baik dan tak pernah merasa putus asa. “Jika kalian putus asa, berarti mereka tidak tinggal di sini lagi sampai puluhan tahun.”
Ketika menerima kunjungan anak-anak itu, Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka mengatakan, “berkat campur tangan Tuhan semua anak ini bisa bertemu di Gedung Negara Kabupaten Merauke untuk berkumpul bersama dalam kegiatan yang jarang dijumpai ini.”
Para pembina, pegawai negeri, pastor, orangtua dan lain sebagainya, lanjutnya, bertugas memperhatikan anak berkebutuhan khusus. “Marilah kita semua kuat dan bersatu membangun Merauke khususnya melayani semua anak-anak ini dengan baik,” katanya seraya menegaskan bahwa melayani anak-anak itu dengan kasih sayang adalah tugas dan tanggungjawab bersama agar semua anak mendapatkan tempat layak dalam perkembangan kehidupan masyarakat.
Bupati mengajak semua orang mau berkomunikasi dengan anak-anak itu dan berterima kasih kepada dewan guru SD Luar Biasa Jalan Polder dan Biarawan ALMA yang setia menjalankan Panti Asuhan Santo Vincentius. “Mereka adalah bagian dari kita, maka harus kita layani terus. Jangan berhenti melayani. Yang penting komunikasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke.”
Mobil-mobil yang dilengkapi spanduk bertuliskan “Hari Anak Cacat se-Dunia 3 Desember 2013” lalu kembali bersama anak-anak yang masih mengenakan dua jenis kostum, yang satu berwarna kuning bersetrip biru bertuliskan “SD Luar Biasa Merauke,” dan yang lain kostum berwarna putih bersetrip biru bertuliskan “Day Disability Internasional Kabupaten Merauke 2013 Santo Vincentius.”***
[…] http://www.penaindonesia.org/2013/anak-berkebutuhan-khusus-tak-ditinggalkan-pembinanya-perlu-diperha… […]