Pusat Aksi Sosial Keuskupan San Jose de Antique memberikan piagam penghargaan kepada Keluarga Dominikan Indonesia yang telah “memfasilitasi Medical Mission dan Relief Operations yang dijalankan tanggal 25-27 November 2013 untuk umat Allah di Antique yang mengalami berbagai kehancuran karena Topan Yolanda.”
Piagam Penghargaan itu diberikan oleh ketua Pusat Aksi Sosial Keuskupan Pastor Edione R Febrero Pr kepada Pastor Bienvenido Trinilla OP. Pastor yang merupakan promotor aksi sosial itu berasal dari Biara Dominikan Manaoag, Filipina. Imam itu bergabung menjadi anggota tim misi medis yang dilakukan oleh doctorSHARE dari Indonesia bekerja sama dengan Keluarga Dominikan Indonesia.
Piagam Penghargaan yang disampaikan di Kolese Antonius San Jose tanggal 27 November 2013 itu ditandatangani oleh Pastor Edione Febrero dan Uskup San Jose de Antique Mgr Jose Romeo Orquejo Lazo DD. Piagam Penghargaan juga diberikan untuk doctorSHARE yang didirikan dan dipimpin oleh Dokter Lie Augustinus Dharmawan.
Pimpinan Suster OP jemput tim dari Jakarta
Ketika menemui tim doctorSHARE yang terdiri dari 13 dokter serta dua relawan serta wartawan PEN@ Indonesia yang dijalankan oleh Keluarga Dominikan Indonesia dan Pastor Bienvenido Trinilla OP di hotel, Mgr Jose Romeo Lazo berterima kasih untuk kepedulian yang ditunjukkan oleh doctorSHARE dan Keluarga Dominikan Indonesia terhadap umatnya.
“Sungguh sesuatu yang istimewa bahwa ada orang yang peduli terhadap situasi kami dan membantu umat kami menghadapi kesulitan-kesulitan mereka dan untuk berjalan terus. Kami gembira menerima kalian di sini. Selamat datang ke Antque, khususnya. Saya berharap umat di sini akan bisa melihat betapa besar peduli kalian terhadap situasi di sini,” kata uskup kepada PEN@ Indonesia.
Ketika ditanya apa kebutuhan paling mendesak bagi umatnya, Uskup Romeo Lazo mengatakan bahwa “pertama-tama orang membutuhkan bantuan, kemudian mereka membutuhkan perbaikan rumah mereka karena banyak yang kehilangan rumahnya, dan kemudian mereka membutuhkan mata pencaharian.”
Pelayanan medis berupa pengobatan massal, perawatan luka dan operasi kecil dengan tema “Hand in hand for Humanity and Conquering Haiyan in Philippines” diberikan di dua tempat berbeda di Kotamadya Tibiao, Provinsi Antique, yakni ruangan serba guna di antara Kantor Kotamadya Tibiao dan gereja Paroki San Nicolas de Tolentino, di hari pertama, dan San Francisco Sur Day Care Centre, di hari kedua.
Jumlah pasien yang dilayani di kedua tempat itu sebanyak 1302 orang. Penyakit-penyakit yang paling banyak mereka derita adalah ISPA, Dispepsia, Dermatitis, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan (miopi, presbiopi, katarak). Dari jumlah pasien itu, 19 orang di antaranya menjalani operasi kecil.
Selain pelayanan medis tim juga memberikan bantuan seperti pakaian layak pakai, selimut, alas kaki, makanan kering, obat-obatan dan alat kesehatan. Semua sisa obat-obatan dan alat kesehatan yang tak digunakan ditinggalkan kepada pusat-pusat kesehatan setempat.
Keluarga Dominikan Indonesia juga memberikan sumbangan uang yang dibagikan oleh Pastor Bienvenido Trinilla OP kepada Pusat Aksi Sosial Keuskupan San Jose de Antique serta kepada beberapa biara suster OP dan sekolah-sekolah mereka yang hancur karena serangan Topan Yolanda.
Berbagai ucapan terima kasih datang dari masyarakat setempat serta walikota Tibiao dan Dao yang juga dikunjungi oleh tim dari Jakarta, serta dari pastor paroki Tibiao dan pusat kesehatan setempat.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh pimpinan Suster-Suster Santo Dominikus Most Holy Rosary Filipina dan para suster hingga novis dan postulan yang ditemui di rumah induknya di Iloilo, serta para suster di Asrama Putri Santa Catherine di Iloilo dan para suster di Akademi Our Lady of Fatima Dao dan Akademi Saint Martin di Dumalag, serta Pastor Paul Talavera OP yang pernah berkarya di Paroki Redemptor Mundi Surabaya.***
Mgr Rome Lazo (kiri) bersama Pastor Bienvenido Trinilla OP (kanan)