Paus Fransiskus menyebut keragaman itu “karunia” dan perbedaan antara orang-orang dari aneka ras, asal atau agama itu “kekayaan yang harus disambut baik, bukan ditakuti.” Dalam kunjungan pribadi ke sebuah dapur umum di Roma dan tempat perlindungan yang dijalankan oleh Jesuit Refugee Services (JRS), Centro Astalli, tanggal 10 September 2013, Paus Fransiskus berterima kasih kepada staf dan relawan atas kemurahan hati dan waktu mereka dalam membantu 21.000 pengungsi yang datang ke dapur umum dan penampungan mereka setiap tahun, serta untuk “mengakui (pengungsi) sebagai manusia” dan untuk upaya “menemukan jawaban konkret atas kebutuhan mereka.” Di Roma, JRS menjalankan tiga pengungsian, sekolah bahasa Italia, fasilitas kesehatan bagi korban penyiksaan, dan layanan konseling hukum.
Paus kunjungi dapur umum pengungsi
Komentar
Baca Juga
- All
- BEASISWA
- BERITA FOTO
- BERITA TERKINI
- BULAN KITAB SUCI
- BULAN MARIA
- DOA-DOA KATOLIK
- DOMINIKAN
- GEREJA DAN CERITANYA
- GEREJA DAN KATEDRAL
- KEGEREJAAN
- KESAKSIAN
- KEUSKUPAN
- KITAB SUCI
- MANCANEGARA
- NUSANTARA
- OBITUARI
- OMK
- OPINI
- ORANG KUDUS
- PAUS FRANSISKUS
- PENGETAHUAN IMAN
- PLURALISME
- RENUNGAN
- REPORTASE KHUSUS
- SEJARAH GEREJA
- SOSIAL
- UNIVERSITAS SANTO AGUSTINUS HIPPO
- VATIKAN
- VIDEO
- WAWANCARA
- ZIARAH
Lainnya