34 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Sari Warta Gereja Mancanegara

BERITA LAIN

More

    Vatican by L'Osservatore Romano

     

    Produksi Katekismus Gereja Katolik dalam video

     

    Katekismus Gereja Katolik diproduksikan dalam bentuk video guna menjelaskan dan membagikan ajaran-ajaran iman Kristiani dalam format modern, demikian Zenit 25 Juni 2013. Proyek itu dipimpin oleh Gjon Kolndrekaj dan diproduksi oleh Kelompok CrossinMedia bekerja sama dengan Percetakan Vatikan. Karya itu akan dipresentasikan di Roma, 28 Juni. Uskup Agung Salvatore Fisichella, presiden Dewan Kepausan untuk Pengembangan Evangelisasi Baru, akan memberikan sambutan saat itu. Proyek itu terdiri dari video 2.500 menit dengan kualitas UHD, yang dibagi dalam 70 episode, masing-masing 30 menit, untuk Katekismus, dan 70 segmen sepanjang sepuluh menit untuk Kompendium. Semua akan dipublikasikan dalam empat volume sesuai struktur Katekismus dan Kompendium disertai teks dan gambar. Tiap episode menampilkan sosok global terkenal di bidang budaya, ilmu pengetahuan, seni, olahraga, film dan musik, ekonomi dan keuangan, “sesuai” teks katekismus. Karena sifat pesannya yang universal, gambar video katekismus diambil di lima benua guna mendokumentasikan banyaknya ungkapan iman manusia. Video dapat dipesan online mulai September 2013.

     

    Para uskup mempertimbangkan Tema Sinode 2015

     

    Sekretariat Jenderal Sinode Para Uskup bertemu di Vatikan untuk mendiskusikan tema yang akan sinode gunakan dalam majelis umum biasa tahun 2015, demikian Zenit, 25 Juni 2013. Tema Sinode 2012 adalah evangelisasi baru. Usul-usul tema diajukan oleh Sinode Para Uskup Gereja-Gereja Katolik Timur “sui iuris”, konferensi waligereja, dikasteri-dikasteri Kuria Romawi, Paguyuban Superior Jenderal, dan organisasi-organisasi institusional. Tahun Iman yang sedang berjalan dan pengunduran diri bersejarah Benediktus XVI serta pemilihan Paus Fransiskus dipertimbangkan dalam diskusi. Paus Fransiskus menerima peserta dalam audiensi 13 Juni. Pertemuan dilanjutkan dalam kelompok bahasa Inggris dan Italia, di mana kriteria dan alasan pemilihan tema dipelajari dan pilihan diambil untuk dipresentasikan kepada Paus untuk pilihan terakhir. Pertemuan berikut bulan Oktober.

     

    Vatikan berduka atas pembunuhan rohaniwan di Suriah

     

    Kongregasi Vatikan untuk Gereja-Gereja Timur berkabung atas pembunuhan brutal terhadap Pastor Franҫois Mourad, biarawan Suriah. Menurut Radio Vatikan, dalam pernyataan 25 Juni 2013, prefek kongregasi itu, Kardinal Leonardo Sandri mengungkapkan “duka cita mendalam bagi Gereja Katolik Suriah dengan ketuanya Patriark SB Ignace Youssef III Younan, penguasa Tanah Suci dan umat di sana. Kardinal Sandri menyeruhkan agar “episode terbaru kekerasan ini menggugah hati nurani para pemimpin pihak-pihak yang bertikai dan masyarakat internasional, agar, seperti yang berulang kali dinyatakan oleh Paus Fransiskus, senjata perang dibungkam dan musim keadilan dan rekonsiliasi dimulai demi masa depan yang damai.” Biarawan itu tewas 23 Juni dalam serangan di biara Santo Antonius dari Padua di Ghassanieh, desa Kristen di distrik Jisr al-Shughur, Provinsi Idlib.

     

    Konferensi Liturgi dimulai di Roma

     

    Ratusan peserta dari 35 negara lebih berada di Roma mengikuti konferensi internasional untuk mempelajari, mempromosikan, dan memperbarui apresiasi pembentukan dan perayaan liturgi, dan dasarnya untuk misi Gereja. Menurut Radio Vatikan 25 Juni 2013, Konferensi Sacra Liturgia dimulai hari itu dengan perayaan yang dipimpin Uskup Dominique Rey dari Fréjus-Toulon, Perancis. Konferensi ini adalah salah satu dari sejumlah inisiatif Tahun Iman untuk memperingati 50 tahun Konsili Vatikan II. “Konferensi ini benar-benar ingin melihat Liturgi sebagai landasan kehidupan dan misi Gereja,” kata Dom Alcuin Reid dari Keuskupan Fréjus-Toulons, pelaksana acara itu. Tujuan acara, katanya, “adalah agar orang memahami bahwa perayaan liturgi yang sejati, perayaan liturgi yang tepat dan bermartabat adalah dasar yang diperlukan untuk kehidupan Kristiani dan untuk Evangelisasi Baru.”

     

    Paus Fransiskus menerima pemimpin Qom etnis Argentina

     

    Direktur Kantor Pers Tahta Suci, Pastor Federico Lombardi, memberitahukan kepada pers bahwa tanggal 24 Juni 2013 Paus Fransiskus menerima audiensi Adolfo Pérez Esquivel, pemenang Nobel Perdamaian, yang didampingi Félix Díaz, pemimpin Qom etnis dari komunitas “Spring” (Formosa, Argentina), bersama istrinya, Amanda Asijak, dan Pastor Francisco Nazar, Vikep untuk penduduk asli dari Keuskupan Formosa (Argentina). Félix Díaz berterima kasih kepada Bapa Suci untuk audiensi itu dan sebagai ungkapan perhatian dan dukungannya. Pemimpin etnis itu juga berbicara tentang kesulitan yang diderita masyarakat adat Argentina dan Amerika Latin, dan keprihatinan terhadap perlindungan hak-hak mereka, khususnya berkaitan dengan wilayah dan identitas budaya mereka, demikian Radio Vatikan.

     

    Kereta anak-anak tiba di Vatikan

     

    Ratusan anak dari berbagai negara hari Minggu, 23 Juni 2913, mendapat kesempatan seumur hidup untuk bertemu Paus Fransiskus, demikian Radio Vatikan. Mereka datang dengan kereta api dari Milan dengan berhenti dua kali di Bologna dan Florence sebelum tiba di stasiun kereta api Vatikan di mana Paus menyalami mereka. Bersama anak-anak, Paus bertanya tentang perjalanan mereka dan mengucapkan selamat menikmati hari-hari indah di Roma. Tujuan prakarsa itu agar anak-anak bisa langsung mengalami ciptaan, anak-anak kecil dekat dengan komunikasi visual dan bahasa gambar yang memunculkan gagasan perjalanan melalui tempat-tempat indah. Acara itu adalah bagian dari ‘Taman Anak-Anak’ yang disponsori oleh Dewan Kepausan untuk Kebudayaan.

     

    Banjir menutup Tempat Ziarah Lourdes

     

    Banjir minggu ini di Perancis selatan memaksa tempat ziarah di Lourdes ditutup, demikian Zenit 21 Juni 2013. Gua dan kolam tergenang dan Misa hanya dapat dirayakan di dalam ruangan, di Basilika Immaculate Conception, yang tidak rusak akibat banjir. Dua orang tewas dalam banjir minggu ini. Beberapa peziarah harus diungsikan dari tempat ziarah, dan berbagai peziarah membatalkan rencana untuk mengunjungi tempat ziarah dan kolamnya, yang dianggap memiliki air yang menyembuhkan. Presiden Prancis François Hollande mengatakan tanggal 20 Juni bahwa keadaan bencana alam akan diumumkan untuk Lourdes.

     

    Belum ada berita tentang hilangnya imam selama empat hari

     

    Hingga 26 Juni 2013 belum ada berita tentang seorang imam yang hilang selama empat hari. Banyak kekhawatiran bermunculan di kalangan umat atas hilangnya Pastor Nestor Dario Buendia, 35, yang bekerja di Paroki San Antonio de Padua, di desa Cereté, Monteria, Kolumbia. Imam itu meninggalkan Cereté tanggal 20 Juni. Ia pergi ke Monteria untuk menemui keluarganya, tetapi tidak pernah sampai di sana. Catatan yang dikirim ke Fides menginformasikan bahwa hilangnya Pastor Buendia dikonfirmasi oleh Uskup Monteria Mgr Ramon Alberto Rolon Güepsa. “Gereja prihatin, kami belum melihat dia sejak Kamis, tapi saya sudah menghubungi polisi,” kata uskup. Pastor Buendia lahir di Canalete.

    Komandan polisi di Cordoba mulai mencarinya di daerah antara Cereté dan Monteria untuk menemukan imam itu.

     

    Yesuit  luncurkan proyek pendidikan baru dan sekolah baru

     

    Imam-imam Yesuit meluncurkan proyek pendidikan baru di Kamboja: sekolah menengah dengan empat kelas per tahun, dan sekolah dasar akan dibangun di Battambang. Proyek ini mencakup pusat pelatihan guru dan tempat tinggal guru selama pelatihan. “Proyek pendidikan ini sangat disukai para Yesuit yang melayani orang muda Khmer,” kata Pastor Ashley Evans SJ kepada Fides. Misionaris Irlandia itu tiba di Kamboja tahun 1993 dan menjadi direktur “Tim Kepemimpinan Misi Pendidikan.” Mitra lokal proyek itu adalah Prefektur Apostolik Battambang dan otoritas sekolah provinsi. “Kami mencari mitra internasional, yang dapat mencakup provinsi-provinsi lain dari Konferensi Yesuit Asia-Pasifik, atau ordo-oro religius lain, pria dan wanita.” Pastor Ashley, direktur proyek pendidikan baru itu, melaporkan bahwa dalam 12 tahun ajaran pertama diperlukan dana untuk membeli tanah, membangun gedung, memberikan beasiswa, setelah itu sekolah harus menopang diri sendiri.

    RELASI BERITA

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI