“ISKA adalah tempat berkumpul sarjana-sarjana dan kaum cendekiawan, tapi gelar akademik dan keilmuan yang dimiliki seorang sarjana Katolik tidak cukup. Masih diperlukan penghayatan iman Katolik yang sungguh-sungguh dalam mengaplikasikan keilmuan mereka di tengah masyarakat dan Gereja.”
Pastor Agus Mangundap Pr mengatakan hal itu dalam Misa sebelum pelantikan Pimpinan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Korda dan Basis se-Sulawesi Utara yang dilakukan oleh Ketua Presidium Pusat (ISKA) Muliawan Margadana.
Pastor Mangundap didampingi oleh Pastor Berty Rumondor Pr dalam Misa yang dirayakan di Gedung Karya Indah Kakaskasen Tomohon, tanggal 1 Juni 2013. Seluruh Pengurus ISKA Korda Sulawesi Utara dan Pengurus Basis ISKA se-Sulut meliputi Manado, Minahasa dan Bolaang Mongondow hadir saat itu.
Dalam sambutannya, Muliawan mengatakan bahwa ISKA membawa peran dalam wadah pengabdian dengan memadukan ilmu dan iman kristiani untuk diamalkan dengan tepat. Dijelaskan, ISKA bertujuan untuk “mengoptimalkan peranserta sarjana atau cendekiawan Katolik, meningkatkan iman dan pengetahuan, dan mengabdikan ilmunya demi kebaikan sesama manusia dan demi kemuliaan Tuhan.”
Menurut Muliawan, saat ini ISKA Pusat giat mendukung pembentukan korda se-Indonesia dan pembentukan basis-basis ISKA di kabupaten atau kota se-Indonesia.
Dia menegaskan juga kekagumannya karena dalam waktu yang cukup panjang sejak terbentuknya ISKA, “sampai saat ini kita bangga bahwa ISKA tetap mempunyai nama dan diperhitungkan di Indonesia.”
Pengurus yang dilantik adalah hasil Musda ISKA Sulut 2013, yakni Ketua Korda ISKA Sulut Prof Dr Philoteus Tuerah, Ketua ISKA Basis Manado Dr Flora Kalalo, Ketua ISKA Basis Tomohon Johanis Untu SE, Ketua ISKA Basis Kabupaten Minahasa Dr Yoseph Santie, Ketua ISKA Basis Minut Drs Johanis Rumambi, Ketua ISKA Basis Minsel Stefanus Lumowa SE, Ketua ISKA Basis Kotamobagu Herman Aray SIP, dan Ketua ISKA Basis Boltim Julius Pelealu SPd.***