Paus kepada para bapa pengakuan: bantulah kaum muda memahami panggilan mereka

0
1863

cq5dam.thumbnail.cropped.750.422

Paus Fransiskus mengatakan kepada para bapa pengakuan tanggal 9 Maret 2018 bahwa mereka memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu kaum muda memahami panggilan mereka dalam kehidupan.

Paus berbicara dengan peserta kursus tahunan tentang Forum Internal yang diselenggarakan oleh Penitensiaria Apostolik. Tahun ini, menjelang Sinode para Uskup tentang kaum muda, kursus ini difokuskan pada hubungan antara Sakramen Pengakuan dan pemahaman panggilan, demikian laporan Philippa Hitchen dari Vatican News.

Penitensiaria Apostolik atau lebih resminya Tribunal Tertinggi Penitensiaria Apostolik, adalah salah satu dari tiga pengadilan Kuria Romawi. Penitensiaria Apostolik utamanya adalah “pengadilan belas kasih”, yang bertanggung-jawab untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan pengampunan dosa di dalam Gereja Katolik. Penitensiaria Apostolik memiliki yurisdiksi hanya atas masalah-masalah di dalam forum internal.

Paus Fransiskus mengatakan kepada para bapa pengakuan yang masih muda bahwa mereka harus memahami peran mereka sebagai alat belas kasih Allah dan jangan pernah berupaya menjadi “jagoan yang tahu suara hati orang.” Mengingatkan bahwa mereka hanyalah alat Rekonsiliasi, kata Paus, bukan untuk mengurangi pelayanan mereka, melainkan agar mereka rendah hati mendengarkan Roh Kudus sehingga Kristus dapat terlihat jelas sebagai imam besar yang agung.

Paus juga mengatakan bahwa mereka harus belajar bagaimana mendengarkan pertanyaan sebelum mencoba memberikan jawaban. Bapa pengakuan, kata Paus, dipanggil untuk menjadi pendengar, baik kepada orang yang bertobat dan kepada Roh Kudus. Dari Roh Kudus kita mendengar Firman Tuhan. Dengan patuh mendengarkan Roh Kudus, kata Paus, “kita dapat menghubungkan orang muda dengan Yesus sendiri.”

Setiap orang muda, lanjut Paus, harus bisa mendengar suara Tuhan, di dalam suara hatinya sendiri dan dengan mendengarkan Kitab Suci. Dalam perjalanan ini, lanjut Paus, mereka perlu didampingi oleh bapa pengakuan, yang mungkin juga menjadi penasihat spiritual. Meskipun demikian, lanjut Paus, para imam hanya boleh menerima permintaan semacam itu dan jangan pernah melebihi peran itu.

Dengan memahami panggilan, kata Paus Fransiskus, berarti membantu kaum muda membaca tanda-tanda yang Tuhan tempatkan di setiap kehidupan mereka, melalui doa, melalui karunia dan kecenderungan pribadi mereka dan melalui perjumpaan-perjumpaan dengan orang-orang yang mereka temui.

Di atas segalanya, tegas Paus, bapa pengakuan dipanggil menjadi saksi dengan membawa dosa-dosa orang yang bertobat, seperti yang dilakukan oleh Yesus, dan dengan memberi kesaksian tentang belas kasih Tuhan kepada anak yang hilang, yang merupakan inti Injil. (pcp berdasarkan Vatican News)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here