Paus kepada para imam Stigmatins: Bawalah api cinta Tuhan kepada umat Kristiani

0
1886

cq5dam.thumbnail.cropped.750.422 (3)

Api. Itulah gambaran yang Paus Fransiskus gunakan saat bertemu Kongregasi Stigmata Kudus, atau para imam Stigmatins dalam audiensi 10 Februari 2018. “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!” (Lukas 12:49). Api itu, kata Paus Fransiskus, adalah kasih Tuhan bagi kita.

Paus kemudian mengajak mereka untuk “mengobarkan kembali di dalam diri kalian dan komunitas kalian api Firman Tuhan,” demikian laporan Suster Bernadette Mary Reis dari Vatican News.

Pesan Paus itu disampaikan kepada para imam Stigmatins yang berada di Roma untuk menghadiri Kapitel Jenderal dan yang berkumpul di Vatikan untuk audiensi dengan Bapa Suci. Pesan tertulis itu dibagikan kepada para pastor itu sedangkan Paus berbicara secara spontan.

Kongregasi Stigmata Kudus atau lengkapnya Kongregasi Stigmata Kudus Tuhan Kita Yesus Kristus (Congregazione Delle Sacre Stimmate Di Nostro Signore Gesu’ Cristo, CSS), didirikan di Verona, Italia, tahun 1816 oleh Santo Gaspar Bertoni. Panggilan misi mereka secara khusus untuk melayani para uskup, mewartakan Sabda Tuhan, dan pembinaan kaum muda serta klerus. Mereka hadir di 15 negara (termasuk Indonesia, Red.) dan berjumlah sekitar 400 anggota.

Dalam teks yang dipersiapkan, Paus Fransiskus berkata, “Di dalam Kitab Suci, Tuhan dibandingkan dengan api, namun Dia adalah api cinta, yang menaklukkan hati orang bukan dengan kekerasan, namun dengan menghormati kebebasan dari setiap orang.”

Paus menyoroti cara Bapa Pendiri mereka mewartakan Injil dengan rendah hati dan penuh sukacita sesuai contoh gaya penginjilan Yesus sendiri. “Melalui sukacita hidup kalian,” kata Paus Fransiskus, “kalian bisa membawa orang untuk bertobat, menyatu dengan Kristus.” Sebenarnya, justru “komunitas persaudaraan para misionaris” yang membenarkan pewartaan Injil karena komunitas itu sudah “diuji dengan api,” kata Paus.

Paus pun meminta mereka “membawa api ini ke dalam umat Kristiani, di mana iman begitu banyak orang perlu dibangkitkan kembali.” Di atas segalanya, Paus meminta mereka keluar untuk mewartakan Injil “kepada orang miskin, dan kepada mereka yang tidak merasa dicintai oleh siapapun” yakni orang bersedih, tertekan, para tahanan, tunawisma, imigran, dan mereka yang menghindar dari perang.

Paus juga mengingatkan mereka untuk memberi “perhatian khusus kepada keluarga” sesuai teladan Santo Gaspar, yang menukarkan kepada anak-anaknya “cinta untuk Pasangan Suci, Maria dan Yusuf.” Setelah meminta mereka untuk mendoakannya, Paus Fransiskus memberkati mereka yang hadir dan segenap kongregasi mereka, dan meninggalkan kata-kata, “Semoga Tuhan selalu mengobarkan misi kalian dengan api Roh Kudus!” (pcp berdasarkan Vatican News)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here