28.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Mgr Mandagi minta delapan imam yang ditahbiskan menjadi teladan dari apa yang mereka ajarkan

BERITA LAIN

More

    Tahbisan Ambon6

    Calon imam tercinta, kamu akan diterima masuk kalangan para imam. Kamu akan menjalankan tugas suci mengajar, di dalam Kristus, Sang Guru. Wartakanlah kepada semua orang Sabda Allah, yang telah kamu terima sendiri dengan suka hati. Dan sambil merenungkan Hukum Tuhan, jagalah agar kamu tetap percaya akan Sabda Tuhan dan menjadi teladan dari apa yang kamu ajarkan.

    Sapaan uskup itu diungkapkan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dalam Misa Tahbisan tujuh imam diosesan Amboina dan satu imam biarawan MSC di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon 3 Februari 2018.

    Kepada calon imam yang disapa sebagai “putera-puteraku” itu, Mgr Mandagi berharap agar pengajaran mereka menjadi pegangan bagi umat Allah, dan “cara hidupmu menjadi kesukaan bagi kaum Kristiani, agar dengan perkataan dan teladan kamu membangun Gereja Allah.”

    Menurut Mgr Mandagi, para diakon itu ditahbiskan imam untuk mengabdi Kristus, Pengajar, Imam Agung dan Gembala, “sesudah mendengar kesaksian umat dan setelah dipertimbangkan baik-baik” oleh karena itu, “mereka akan menjadi gambaran dari Kristus, Imam Agung yang abadi, dan digabungkan dalam martabat para uskup.”

    Mereka ditahbiskan dengan motto “In Te domine , speravi. Non confundar in aeternum” (Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap, untuk selamanya aku tidak akan hancur) “untuk menjadi imam yang sah dalam Perjanjian Baru untuk mewartakan Injil, dan untuk menggembalakan Umat Allah, lagi pula untuk merayakan Ibadat Ilahi, terutama Perayaan Ekaristi.”

    Oleh karena itu, Mgr Mandagi minta agar para diakon yang akan ditahbiskan untuk memperhatikan apa yang mereka lakukan, dan meneladani apa yang mereka jalankan. “Seraya kamu merayakan misteri wafat dan kebangkitan Tuhan, hendaklah kamu berusaha mematikan anggota-anggota tubuhmu dari segala jenis kejahatan dalam cara hidup yang baru,” minta uskup.

    Dalam pelayanan Pembaptisan, tegas uskup, mereka mengumpulkan orang ke dalam Umat Allah, melalui Sakramen Tobat mereka mengampuni dosa atas nama Kristus dan Gereja, dan dalam Sakramen Pengurapan Orang Sakit, mereka mendampingi orang yang sakit. “Dengan menjalankan upacara-upacara yang kudus, dengan mempersembahkan doa-doa pujian dan syukur, serta doa-doa sepanjang hari, kamu tidak hanya berdoa untuk umat Allah, melainkan juga untuk seluruh dunia.”

    Dalam melakukan semua itu, Mgr Mandagi minta, agar para imam baru itu ingat bahwa mereka diambil dari antara umat manusia dan ditetapkan bagi manusia untuk menghubungkan mereka dengan Allah. Maka, “penuhilah tugas Kristus Imam Agung itu senantiasa dengan gembira dalam cinta kasih yang sejati. Jangan mencari apa-apa yang menyenangkan dirimu sendiri, melainkan carilah semuanya yang berkenan kepada Kristus.”

    Akhirnya, Mgr Mandagi mengajak mereka bersatu dengan uskup dan di bawah pimpinannya, berusaha menggembalakan umat beriman menjadi satu keluarga dan mengantar mereka, dengan pengantaraan Kristus, kepada Allah Bapa dalam Roh Kudus. “Yesus, Gembala yang baik, harus selalu menjadi teladan bagimu. Dia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.”

    Setelah tahbisan, kata Mgr Mandagi kepada PEN@ Katolik, para imam baru itu ditempatkan di berbagai tempat: “Pastor Joseph El Pr jadi kepala SMP Katolik Xaverius Passo, Ambon, dan pastor rekan Paroki Passo); Pastor Sebastianus Takndare Pr menjadi Kepala Paroki Kao, Maluku Utara; Pastor Zakarias S Ohoiledwarin Pr menjadi kepala SMP Katolik Xaverius, Ambon; Pastor Alfons Suarubun Pr menjadi kepala SMP Katolik Masohi dan Rektor Seminari Santo Andreas, Masohi; Pastor Godefridus Frawowan Pr menjadi Pastor Kuasi Paroki Buli, Halmahera Timur; Pastor Laurentius Takndare Pr menjadi Kepala Paroki Elat, Katlarat, Kei Besar dan kepala SMP Katolik Katlarat; Pastor Abraham Fatlolon Pr menjadi kepala SMAK Saumlaki dan Pastor Rekan Paroki Saumlaki; Pastor Tobias Farneubun MSC berkarya di daerah MSC di Kalimantan Timur.”(paul c pati)

    Foto-foto dari berbagai sumber:

    Tahbisan Imam AmbonTahbisan Ambon10Tahbisan Ambon7Tahbisan Ambon.13Tahbisan Ambon.12

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI