Selain keberanian dan komitmen, OMK harus gunakan strategi dalam tugas pewartaan

0
2450

Katon1

Uskup Manado Mgr Benediktus Estephanus Rolly Untu MSC menegaskan, dalam tugas pewartaan kabar baik di mana pun orang muda Katolik (OMK) berada, strategi tidak boleh dilupakan, karena “strategi merupakan hal yang tak kalah pentingnya di samping keberanian dan komitmen.”

Mgr Rolly Untu berbicara saat memberikan sapaan pada acara penutupan Katon Youth Day 2017 di aula Paroki Santo Yohanes Penginjil Laikit, Sulawesi Utara, 29 Oktober 2017. Katon adalah Kevikepan Tonsea yang mencakup delapan paroki.

“Kalau cuma modal keberanian dan komitmen, tidaklah cukup. Habis tenaga. Maka perlu juga strategi,” lanjut Mgr Rolly Untu seraya menegaskan bahwa Sakramen Krisma, yang merupakan salah satu sakramen inisiasi, adalah salah satu strategi. “Strategi itu dibutuhkan dalam kerangka pewartaan kabar baik, agar tugas atau panggilan bisa berjalan dengan baik dan sukses,” tegas uskup.

Uskup juga mengajak OMK untuk belajar dari Yeremia yang dipanggil Tuhan untuk tugas pewartaan kabar baik. Yeremia, murid Yesus, kata Mgr Rolly, berhasil melaksanakan tugas pewartaan karena adanya strategi.

Katon Youth Day, yang berlangsung di Paroki Laikit, dari tanggal 26 hingga 29 Oktober 2017 adalah kegiatan OMK Kevikepan Tonsea. “Acara ini merupakan implementasi dari salah satu program Komkep Keuskupan Manado dalam rangka memantapkan nilai dasar dan spiritual OMK yang cerdas, tangguh, militan dan misioner,” kata Koordinator OMK Kevikepan Tonsea Gusti Kalengkongan kepada PEN@ Katolik.

Sejumlah acara diadakan dalam Katon Youth Day yang diikuti 500-an OMK dari 8 paroki sekevikepan itu, yakni live-in, seminar, pertemuan umum, pagelaran seni budaya, Misa dan sapaan uskup. Selama live in, peserta wajib mengikuti irama hidup dari keluarga tempat ia tinggal, berdoa bersama dan akhirnya akan diminta membuat refleksi atas pengalaman perjumpaan yang dialaminya.

Dalam seminar Katon Youth Day yang mengadopsi model Indonesian Youth Day dan Asian Youth Day itu, peserta dibagi delapan kelompok dengan delapan bahasan yakni narkoba, wirausaha, kaum marginal, lingkungan hidup, politik, teknologi informasi, dialog dengan agama lain dan bangga jadi pemuda Indonesia.

Acara penutupan yang diawali Misa yang dipimpin Vikep Tonsea Pastor Damianus Yangko Alo Pr dan Moderator OMK Kevikepan Tonsea Pastor Aloysius Pondaag Pr, dihadiri juga oleh Ketua Komkep Keuskupan Manado Pastor Andre Rumayar Pr dan Pastor Paroki Laikit Pastor Bertje Karundeng Pr. (A. Ferka)

Katon3katon2

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here