Kamis, 26 Oktober 2017

0
1925

fire

PEKAN BIASA XXIX (H)
Santo Lucianus dan Marcianus

Bacaan I: Rm. 6:1923
Mazmur: 1:1-4.6; R:40:5a
Bacaan Injil: Luk. 12:4953

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.”

Renungan

Kebaikan dan kejahatan. Dua kutub yang tidak bisa menyatu secara utuh menjadi satu kutub tertentu. Keduanya memiliki konsekuensi yang juga berbeda. Dalam dunia keseharian manusia, perbedaan demikian menyata dalam sikap dan perbuatan. Tidak mudah untuk hidup lurus dan jujur di tengah dunia manusia yang diwarnai intrik serta berbagai kepentingan pribadi.

Yesus menunjukkan bahwa hidup beriman serta tindakan kebenaran memiliki konsekuensi yang tidak mudah. Beriman kepada Yesus memiliki tuntutan untuk hidup seturut perintah-Nya. Perintah itu ialah hukum cinta kasih. Cinta kasih menyata dalam perbuatan baik, kejujuran, solidaritas dan berbagai tindakan yang bermuara pada kasih. Tidak semua orang terbuka akan warta cinta dalam iman akan Kristus. Perwujudan iman akan Yesus di tengah dunia manusia inilah yang akhirnya membawa pertentangan dan pemisahan. Ciri hidup beriman ialah menjauhi kecemaran dan kedurhakaan dan nafsu duniawi karena perhambaan dosa. Rasul Paulus mengarahkan kita pada keyakinan bahwa beriman berarti pula hidup sebagai orang-orang benar, beroleh buah yang membawa kepada pengudusan dan akhirnya kehidupan kekal (bdk. Rm. 6:23).

Tuhan Yesus Kristus, acapkali aku jatuh dalam ketakutan dan kekhawatiran karena beriman kepada-Mu. Teguhkanlah aku agar berani memberi kesaksian tentang Engkau dalam situasi apa pun juga. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here