25.2 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Senin, 2 Oktober 2017

BERITA LAIN

More

     wall_large8

    PEKAN BIASA XXVI
    Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung (P)
    Santo Leger/Lutgar

    Bacaan I: Kel. 23:20-23a
    Mazmur: 91:1-2.3-4.5-6.10-11; R:11
    Bacaan Injil: Mat. 18:15.10

    Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya: ”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.

    Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

    Renungan

    “Engkau tidak sendirian!” Ungkapan tersebut sering dikemukakan untuk menguatkan dan meneguhkan seseorang dalam situasi hidup. Ada kekuatan seraya sebuah pengharapan yang dimaknai untuk meneruskan hidup dan perjalanan. Mengapa demikian? Keberanian dan keteguhan hidup itu muncul karena penyertaan serta pendampingan kasih banyak orang melalui berbagai cara: kehadiran, doa, semangat, motivasi, dsb.

    Dalam hidup dan perjalanan kita di dunia ini pun, Allah senantiasa mendampingi dan menuntun kita (bdk. Kel. 23:20). Ia melindungi setiap kita dalam diri Malaikat Pelindung yang menuntun dan melindungi kita. Malaikat Pelindung inilah yang menjaga dan mengarahkan hidup kita agar selamat dan selalu berada pada jalan kehendak Allah. Pendampingan Allah melalui Malaikat Pelindung patut kita syukuri. Syukur dan pujian ini menyata dalam keterbukaan dan kerendahan hati serta penyerahan diri kepada Allah. Kemauan membiarkan diri dituntun oleh Allah dan menyerahkan diri pada penyelenggaraan-Nya merupakan sikap keterbukaan dan kerendahan hati akan penyelenggaraan Ilahi (bdk. Mat. 18:10).

    Adakah kita sudah terbuka dan menyerahkan diri kepada Allah dalam hidup sehari-hari? Sejauhmana kita menyadari bahwa Malaikat Pelindung menuntun arah hidup kita?

    Allah Bapa yang Mahabaik, terima kasih atas pendampingan-Mu dalam diri Malaikat Pelindungku. Bantulah aku agar semakin terbuka akan penyelenggaraan-Mu dalam hidup ini. Amin. 

    Renungan Ziarah Batin 2017

    RELASI BERITA

    2 KOMENTAR

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI