Kamis 18 Mei 2017

0
2165

yesus-guru-kita1

PEKAN PASKAH V (P)

Beato Willem Toulouse; Santo Yohanes I; Santo Leonardus Murialdo; Santo Feliks dari Cantalice
Bacaan I: Kis. 15:7-21
Mazmur: 96:1-2a.2b-3.10; R: 3
Bacaan Injil: Yoh. 15:911

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Renungan

Perbedaan paham tentang sunat dan tidak sunat di kalangan jemaat pada masa Petrus hidup tenyata menjadi diskusi serius. Bahkan, ada yang mengadili orang yang tidak bersunat dengan mengatakan:”Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan” (Yoh. 15:1). Yang tidak bersunat adalah orang atau bangsa yang tidak mengenal hukum Musa. Sunat seolah-olah satu-satunya sarana yang membawa orang kepada keselamatan. Petrus dan teman-teman justru membantah klaim seperti ini. Petrus bersaksi dengan mengatakan ”… Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya” (Kis. 15: 7). Itu berarti Allah tidak pernah membeda-bedakan orang. Allah tidak bisa disederhanakan ke dalam rentetan aturan buatan manusia.

Kecenderungan saling mengklaim biasanya cukup subur hidup di tengah konteks beragam, apalagi kalau di antara keberagaman itu ada kelompok mayoritas. Dengan itu selalu ada kelompok orang yang dihakimi, malah bisa melakukan kekerasan terhadap orang atas nama klaim itu. Akan lebih berbahaya apabila klaim seperti itu juga terjadi dalam hidup iman. Seolah-olah Tuhan Sang Pencipta itu hanya milik sekelompok orang. Dan kebenaran tentang Allah itu juga seakan menjadi milik mereka saja. Petrus menyadari adanya pertentangan seperti ini dan memberikan pendapat yang sangat menyejukan semua orang dari segala golongan, ”Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah” (Kis. 15:19).

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat mencintai siapa saja tanpa memandang latar belakangnya. Jauhkan aku dari sikap menganggap diri paling benar dan meremehkan orang lain. Amin.

Ziarah Batin 2017

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here