Indonesia tuan rumah AYD 2017 untuk rayakan perbedaan dalam masyarakat multikultural

0
3569
AYD
Pastor Antonius Haryanto Pr (Ketua Umum AYD 2017), Mgr Ignatius Suharyo (Ketua Konferensi Waligereja Indonesia), Mgr Pius Riana Prapdi (Ketua Komisi Kepemudaan KWI), Pastor Heribertus Budi Purwantoro Pr (Ketua Pelaksana AYD 2017)

Asian Youth Day (AYD) 2017 atau AYD ke-7 akan diselenggarakan di Yogyakarta, tanggal 30 Juli-9 Agustus 2017. Sebelumnya, kegiatan yang merupakan ajang pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Asia itu diadakan di Daejeon, Korea Selatan, tahun 2014.

Tema AYD 2017 yang akan dihadiri 3000 OMK dari 29 negara Asia itu adalah “Joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia!” atau dalam bahasa Indonesia “Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Asia Yang Majemuk.”

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo menjelaskan dalam konferensi pers di Gedung KWI, Jakarta, 8 Maret 2017 bahwa AYD diadakan setiap 3-5 tahun sekali sejak tahun 1999 di area Asia untuk “mengajak orang muda se-Asia dalam mempromosikan budaya solidaritas dan membangun kesadaran yang mendalam mengenai tugas mereka di Gereja dan masyarakat.”

Uskup Agung Jakarta itu menilai bahwa diberi kesempatan menjadi tuan rumah AYD 2017 “merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia.” Oleh karena itu, Mgr Suharyo berharap agar seluruh OMK di Indonesia dan Asia dapat turut serta dalam semangat tema yang diadakan  dengan “semakin memahami pentingnya kebersamaan di tengah perbedaan.”

Ketua Komisi Kepemudaan Mgr Pius Riana Prapdi mengatakan, AYD 2017 menekankan pentingnya merayakan perbedaan dalam masyarakat multikultural. “Sesuai visi dan misi Komisi Kepemudaan KWI, kami ingin mengajak OMK di Asia untuk mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas, kepekaan sosial terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa di Asia, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, pelanggaran HAM, narkoba, intoleransi, ketidakadilan,” kata Uskup Ketapang itu.

Dewasa ini, lanjut Mgr Riana Prapdi, perbedaan merupakan aset yang seharusnya dapat dimanfaatkan. “Kemajemukan bangsa Asia, justru menjadi modal utama OMK untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Lewat perjumpaan di antara OMK dari berbagai negara, diharapkan mereka dapat berbagi pengalaman, refleksi iman maupun wawasan, sehingga memperkokoh komitmen keyakinan demi masa depan mereka yang lebih baik,” kata uskup itu.

Dijelaskan bahwa Kegiatan AYD 2017 di Indonesia dibagi menjadi tahap yakni: Days in the Diocese, Days in AYD’s Venue, dan Asian Youth Ministers’ Meeting (AYMM)‎.

Saat “Days in the Diocese”, peserta akan melakukan live-in di lima keuskupan agung (Pontianak, Makassar, Palembang, Semarang dan Jakarta) dan enam keuskupan (Malang, Denpasar, Surabaya, Purwokerto, Bandung, dan Bogor) di Indonesia. Di sana, peserta akan belajar dengan saling memberikan pengalaman dan membangun kedekatan antara peserta.

Pada acara “Days in AYD’s Venue,” peserta berkumpul di satu lokasi untuk berbagi kisah mereka masing-masing dari latar belakang yang begitu berbeda dan mengambil garis lurus yakni kekuatan iman mereka. Para peserta juga akan mengikuti berbagai kegiatan sharing, refleksi, doa bersama dan perayaan Misa dengan beberapa tema yang akan disajikan.

“Asian Youth Ministers’ Meeting (AYMM)” merupakan acara khusus bagi pembina OMK dari negara-negara Asia. Para Pembina akan dibekali untuk bisa membina dan mendorong OMK untuk bisa menjadi semakin berkembang dan berkontribusi baik di Gereja maupun masyarakat.

Ketua Umum AYD 2017 Pastor Antonius Haryanto Pr menjelaskan, “Kegiatan AYD 2017 ini diharapkan dapat menumbuhkan tingkat toleransi OMK. Dengan melihat dan merasakan langsung budaya, bahasa dan karakter yang begitu berbeda, peserta dapat merasakan kompleksitas dalam hidup di tengah masyarakat majemuk.”

Imam itu juga berharap agar nuansa persaudaraan dan kekeluargaan selama AYD membantu OMK mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas, dan komitmen untuk mewujudkan masa depan global yang lebih baik.

“Kami menyambut baik semua peserta AYD dari seluruh negara Asia dan kami harap dapat memberi sedikit gambaran tentang kehidupan majemuk di Indonesia yang tentunya juga penuh warna dan berbeda,” tegas Pastor Haryanto.

Sebagai bagian dari rangkaian AYD 2017, KWI mengadakan acara pra-event yakni Joyful Run&Walk di Jakarta tanggal 7 Mei 2017 dengan target 5.000 peserta. Acara itu mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk membangun kesatuan dan persaudaraan lewat olahraga lari bersama. Diharapkan bahwa di saat itu orang muda seluruh Jakarta dan sekitarnya dapat mulai merasakan spirit dari AYD 2017.

Platform online berkaitan dengan Asian Youth Day dapat diakses melalui:

Facebook: asianyouthday

Twitter: AYD2017

Instagram: asianyouthday2017

Website: asianyouthday.org

Joyfulrun: joyfulrunregristration.com

(paul c pati)

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here