Selasa, 17 Januari 2017

0
1842

Gandum

PEKAN BIASA II
Peringatan Wajib Santo Antonius, Abbas (P);

Beata Rosaline Villeneuve; Santo Sulpisius

Bacaan I: Ibr. 6:10–20

Mazmur: 111:1-2.4–5.9.10c; R:5b

Bacaan Injil: Mrk. 2:23–28

Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: ”Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab-Nya kepada mereka: ”Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu — yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam — dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”

Renungan

Ternyata untuk menjadi suci kita perlu membangun harapan. Harapan membuat orang tetap beriman dan tidak putus asa. Untuk berharap kita membutuhkan iman yang kuat. Peganglah harapan sebagai penguat hidupmu. Jangan berhenti mengharapkan yang baik, sebab pengharapan membutuhkan kesabaran juga. Biasanya orang yang hanya mengandalkan dirinya sendiri akan cepat stres dan kalut. Ini karena kemampuan manusiawi selalu terbatas. Betapa bahagia jika kita mempunyai iman yang memampukan kita untuk terus melanjutkan hidup ini dengan sukacita!

Kisah Yesus yang mengusir setan adalah gambaran bahwa di dunia ini yang harus diusir adalah kejahatan dan setan pikiran kita sendiri. Setan pun takluk, maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh Allah jika Ia berkenan. Yesus tidak bermaksud ”pamer kuasa”, tetapi Ia tahu apa yang kita butuhkan. Semoga kita lebih menghargai keajaiban yang diberikan Tuhan melalui hal-hal sederhana yang kita jumpai dan bersyukur atas setiap anugerah yang Ia berikan kepada kita.

Ya Yesus, aku percaya Engkau Allah yang menguasai segalanya. Aku ingin terus beriman dan berharap kepada-Mu. Aku mau mengubah ketakutan dan kekhawatiranku menjadi iman yang tak tergoyahkan. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here