Kamis, 24 November 2016

0
1749

witness-of-70ad

PEKAN BIASA XXXIV
Santo Andreas Dung Lac, Im.dkk.Martir Vietnam (M)
Santo Krisogonus; Santo Vinsensius Liem; Santo Ignasius Delgado;
Santo Dominikus An-Kham

Bacaan I: Why. 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a

Mazmur: 100:2.3.4.5; R: Why. 19:9a

Bacaan Injil: Luk. 21:20-28

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahui­lah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Renungan

Hati kita sering cemas dan gentar tatkala mendengar serta menyaksikan berbagai peristiwa alam yang memilukan. Rasa takut dan cemas demikian menghantar kita pada pertanyaan, apakah peristiwa tragis dan memilukan semacam itu menjadi tanda berakhirnya dunia? Segala kecemasan itu adalah sesuatu yang manusiawi. Namun, pengharapan iman meneguhkan bahwa Tuhan tetap menata hidup dan bumi ini dengan kebaikan-Nya.

Yesus mengetengahkan pembaruan hidup secara total dalam cerita kosmis. Sikap hidup dan perbuatan benar akan selalu berhadapan dengan kecurangan dan kelicikan. Kejahatan akan menghancurkan kehidupan manusia dan dunia dengan cara-cara yang menyedihkan. Hilangnya kasih dan kepedulian menjadi tanda perpecahan dan lahirnya kebencian. Oleh sebab itu, dituntut sikap iman dan keterbukaan akan pendampingan Allah dalam menata hidup. Dengan demikian, kita pun sanggup memberikan kesaksian tentang cinta Allah dalam berbagai situasi.

Dunia baru akan tercipta bila setiap kita mau menata keharmonisan hidup bersama. Kedatangan Yesus yang kedua kalinya akan menyempurnakan hidup kita dan tatanan dunia ini. Kapan saat itu tiba, tak seorang pun tahu. Tugas kita adalah menata dan memaknainya mulai dari sekarang.

Ya Tuhan Yesus, bukalah hati setiap orang agar mau membentuk dunia ini sebagai tempat kediaman bersama dalam damai dan cinta. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here