25.6 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Jumat, 15 April 2016

BERITA LAIN

More

    eucharist-11 (1)

    PEKAN PASKAH III (P)
    Beato Pedro Gonzalez; Beato Damian de Veuster

    Bacaan I: Kis. 9:1-20

    Mazmur: 117:1.2; R: Mrk. 16:15

    Bacaan Injil: Yoh. 6:52-59

    Di rumah ibadat di Kapernaum, orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: ”Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

    Renungan

    Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Kedua unsur ini membutuhkan makanan untuk tetap hidup. Dengan meminta kita makan tubuh dan minum darah-Nya, Yesus ingin agar kita menjadikan Diri-Nya sebagai sumber hidup sejati. Sumber hidup berlimpah itu disediakan oleh-Nya dalam Ekaristi.

    Iman dan Ekaristi adalah satu, karena di dalamnya Roh Kudus ‘menghadirkan kembali’ seluruh ‘Peristiwa Yesus Kristus’ (kelahiran-perutusan-wafat-kebangkitan-kenaikan-pencurahan Roh-Nya); kita bisa berjumpa dengan-Nya secara personal dan menimba kekuatan iman bagi perutusan hidup harian. Dan Ekaristi itu disediakan oleh Yesus bagi semua orang, termasuk para pendosa.

    Oleh sebab itu, perjumpaan Saulus dengan Tuhan di dekat kota Damsyik harus dilihat sebagai undangan kasih Tuhan bagi Saulus. Undangan kasih Tuhan itu kemudian mengubah seluruh jalan hidup Saulus menjadi seorang Paulus, rasul para bangsa. Tuhan mempersiapkannya bagi karya misi yang tidak mudah, yakni menebarkan undangan kasih-Nya bagi bangsa-bangsa non-Yahudi agar keselamatan bisa dinikmati oleh semua orang. Bersama Paulus, mari kita selalu hidup dalam semangat pertobatan agar pantas merayakan Ekaristi (bdk. 1Kor.11:27-29), dan pantas untuk menjadi saksi Kristus di mana saja kita berada dan berkarya.

    Ya Tuhan, buatlah aku selalu pantas untuk duduk dalam Meja Perjamuan Ekaristi-Mu agar aku memperoleh hidup; hidup yang akan aku gunakan untuk memaklumkan kasih-Mu. Amin.

    RELASI BERITA

    1 komentar

    1. Tuhan ijinkanlah dan berilah kesempatan kepadaku untuk sesering mungkin hadir dalam perjamuan KudusMu dan menyambut karuniaMu yg berupa Roti Hidup yg akan mejadi sumber energi dan kekuatanku dlm menghadapi semua persoalan hidup dan menuntun langkahku dg pasti menuju Bapa, amin.

    Leave a Reply to Adji Boesono Batal

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI