Legioner hendaknya teladani keutamaan Maria dan menolong setiap orang

0
5182

Widada

Pembimbing Rohani Kuria Perawan Maria yang Murah Hati Pastor Antonius Widada CP mengajak seluruh anggota Legio Maria yang berasal dari tiga paroki di Dekanat Tangerang, yakni Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Paroki Santo Agustinus, Paroki Santo Gregorius Agung, untuk selalu meneladani keutamaan dan ketaatan Bunda Maria serta menolong dan peduli kepada setiap orang.

Pastor rekan dari Paroki Philipus Rasul, Teluk Gong, Jakarta Utara, itu berbicara dalam kotbah Ekaristi Kudus dalam rangka Acies di Gereja Paroki Hati Santa Maria Tak Bernoda Tangerang, 9 Maret 2016. Acies adalah kesempatan bagi legioner secara berkelompok presidium untuk membaharui janjinya sebagai legioner di hadapan Bunda Maria. Ekaristi itu dihadiri 400 legioner dari tiga paroki atau dari 24 presidium yang tergabung dalam Kuria Perawan yang Murah Hati

Pastor Widada CP mengakui bahwa menjadi anggota Legio Maria sungguh berat, namun imam itu menegaskan bahwa “itulah jalan yang harus dilewati untuk mencapai kesempurnaan hidup.”

Menurut imam yang sudah aktif dalam Legio Maria sejak muda itu, anggapan bahwa menjadi legioner itu berat, “karena setiap hari mesti anggota melaksanakan kegiatan doa Rosario dan melakukan pelayanan, dan itu tugas legioner yang ingin hidupnya selalu membawa kabar sukacita.” Ketika melaksanakan tugas dengan baik, lanjut imam itu, maka praktis kehidupan rohani pun semakin baik.

Imam itu lalu bercerita tentang peranan Bunda Maria dalam sejarah Gereja Katolik sebagai perwujudan Karya Keselamatan Allah, seperti digambarkan dalam Injil Lukas tentang sosok Maria sebagai Bunda Gereja, ibu Mesias, Bunda Sang Penebus Dunia, dan Injil Yohanes tentang pesta perkawinan di Kana saat di mana Bunda Maria tampil sebagai pengatur tamu yang menghadiri perayaan pesta itu.

Selain sebagai pengatur tamu, cerita imam itu, Bunda Maria menjadi solusi ketika tuan pesta kehabisan anggur, dan ia disebut sebagai penutup malu tuan pesta di Kana, karena justru dengan kehadirannya bersama Tuhan  Yesus terjadi peristiwa air menjadi anggur dan para tamu boleh menikmati rasa manisnya anggur yang luar biasa. Maria juga memberikan peneguhan kepada para rasul ketika Yesus hendak meninggalkan mereka. Bunda Maria mendorong para rasul untuk tidak merasa takut dan gentar saat mengabarkan karya keselamatan tentang Yesus.

Maka, Pastor Widada pun mendorong para legioner untuk memberikan peneguhan kepada orang lain di saat sesama di sekitar perlu mendapat pertolongan. “Dan itu adalah bentuk pelayanan yang boleh dilaksanakan ketika menjalankan Tahun Kerahiman 2016,” kata imam itu.

Ketua Kuria Perawan Maria yang Murah Hati Blasius Nggu mendorong semua anggota legioner untuk terus meningkatkan pelayanannya sesuai visi Legio Maria yakni menekankan ketekunan dan kelembutan meskipun kadang dicemooh. “Meskipun tak jarang diolok, legioner perlu menjalin keakraban, selalu rendah hati dan penuh cinta kasih, dan yang tak kalah penting para legioner tidak boleh putus asa dalam pelayanan,” kata Blasius.

Sementara itu, Natalia Sriwahyuni, anggota Legio Maria dari Paroki Santo Agustinus Karawaci mengharapkan dukungan setiap pastor paroki “sehingga kegiatan ini menginspirasi umat untuk selalu membangun imannya melalui komunitas yang mereka pilih.”

Acies 2017 akan dilaksanakan di Paroki Santa Odilia, Citra Raya, Tangerang. (Konradus R Mangu)

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here