Senin, 14 Desember 2015

0
2480

14-Des-KWI-R-702x336

PEKAN ADVEN III (P)

Peringatan Wajib Santo Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Santo Venantius Fortunatus; Santo Spiridion

Bacaan I: Bil. 24: 2-7.15-17a

Mazmur: 25: 4b-5b.6-7c.8-9; R: 4b

Bacaan Injil: Mat. 21: 23-27

Sekali peristiwa Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: ”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka memperbincangkan­nya di antara mereka, dan berkata: ”Jikalau kita katakan: Dari surga, Ia akan berkata ke­pada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” Lalu mereka menjawab Yesus: ”Kami tidak tahu.” Dan Yesus pun berkata kepada mereka: ”Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Renungan

Sering kali kecemburuan membutakan mata hati manusia. Orang tidak siap untuk mengakui kebaikan maupun kemampuan sesamanya karena dikuasai oleh kecongkakan yang menimbulkan kecemburuan terhadap kesuksesan yang telah dicapai orang lain. sikap demikian berakibat buruk terhadap diri sendiri dan orang lain.

Dalam Kitab Bilangan, Bileam mengesampingkan keinginan jahat Balak, orang Moab, untuk mengutuk bani Israel. Bileam, seturut kehendak Yahweh justru memberkati bani Israel dengan konsekuensi yang dihadapinya. Berkat bagi Israel merupakan berkat yang datang dari kehendak Yahweh yang menyelamatkan umat pilihan-Nya dalam berbagai situasi kehidupan.

Kuasa penyelamatan Allah ditunjukkan secara lebih jelas dalam diri Yesus dengan hidup dan tindakan-Nya. Suatu sikap dan perbuatan yang melampaui kemampuan manusiawi dan membuka tabir keselamatan bagi banyak orang. Kuasa penyelamatan dari Yesus hanya dapat kita terima dalam kepenuhan iman dan sikap keterbukaan. Tanpa keterbukaan hati dan sikap iman demikian, kita tetap berjalan dalam lorong gelap manusiawi kita.

Ya Tuhan, bukalah hatiku untuk mengenal dan melihat kuasa cinta-Mu dalam hidup ini. Bersihkanlah jiwaku agar seutuhnya mampu menaburkan kasih dan kebaikan-Mu. Amin.

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here