25.2 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Senin, 7 Desember 2015

BERITA LAIN

More

    7-Des-KWI-R-702x336

    PEKAN ADVEN II 

    Peringatan Wajib Santo Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja (P)

    Bacaan I: Yes. 35:1-10

    Mazmur: 85:9a-14; R: Yes 35:4d

    Bacaan Injil: Luk. 5:17-26

    Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: ”Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: ”Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: ”Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”—berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu—: ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: ”Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”

    Renungan

    Harapan selalu ada dan orang yang berharap itu akan tetap bahagia menjalani hidupnya kendatipun segudang masalah menyelimuti. Kata-kata bijak di atas mau menekankan betapa penting sebuah harapan terlebih dikala situasi sangat buruk. Harapan bagaikan pelita di saat gelap.

    Nabi Yesaya menghibur dan menguatkan umat ketika dalam pembuangan, bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan mereka. Tuhan akan memberikan pertolongan bagi umat-Nya. Pada saat itu, kebahagiaan dan sukacita akan hadir bagi mereka. Kebahagiaan dan sukacita dilukiskan antara lain: mata orang-orang buta akan dicelikkan, telinga orang-orang tuli akan dibukakan, orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Nabi Yesaya membangkitkan harapan baru bagi orang sebangsanya. Apa yang dilukiskan oleh Nabi Yesaya itu terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Sang Juru Selamat yang datang untuk semua orang. Kedatangan Yesus menghadirkan harapan baru bagi seluruh dunia. Kisah penyembuhan seorang lumpuh menjadi tanda nyata akan hal itu.

    Orang-orang yang membawa si lumpuh kepada Yesus adalah orang-orang yang punya harapan. Mereka pun membangkitkan harapan dalam diri si lumpuh. Mereka menggantungkan harapan kepada Yesus. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menjadi tanda harapan bagi sesama?

    Ya Tuhan, bangkitkanlah selalu pengharapan dalam diriku, terlebih ketika aku mengalami keadaan yang paling sulit. Amin.

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI