Selasa, 27 Oktober 2015

0
3074

27-Okt-KWI-R-702x336

PEKAN BIASA XXX (H)

Santo Frumensius

Bacaan I: Rm. 8:18-25

Mazmur: 126:1-6; R:3a

Bacaan Injil: Luk. 13:18-21

Ketika mengajar disalah satu rumah ibadat, Yesus bersabda: ”Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia berkata lagi: ”Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

Renungan

Orang sering kurang sabar menunggu hasil sebuah usaha dan sering juga kecewa kalau hasil yang diperoleh itu dinilai kurang sebanding dengan waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan. Akibatnya, hal-hal yang kurang produktif akan ditinggalkan. Apalagi di tengah budaya instan, hal-hal yang lama memberi hasil akan kurang diminati.

Demikian pula, pewartaan Injil tentang keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah dilihat dan dirasakan hasilnya. Kepenuhan janji keselamatan bersifat ‘sesuatu yang akan terjadi nanti’ atau dalam pewartaan Paulus dikatakan sebagai sesuatu yang dirindukan. Keselamatan anak-anak Allah meminta kesabaran, ketekunan, dan pengharapan besar.

Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah dengan biji sesawi dan ragi,—dua hal yang kecil dan tampak tak berarti, tetapi bisa memberikan hasil besar dan memengaruhi banyak hal. Karena itu, bertekun dalam hal-hal kecil dan yang tampak membutuhkan waktu lama untuk memberi hasil adalah keutamaan orang yang hidup menurut Roh dan membiarkan dirinya dituntun oleh Roh. Dapatkah saudara bertekun untuk hal yang hasilnya sepertinya kurang memuaskan?

Tuhan, tumbuhkembangkanlah pengharapanku dalam mengusahakan dan menantikan kepenuhan janji-Mu kepadaku, anak-anak-Mu. Amin.

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here