25.6 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Anak-anak dalam THS-THM diharapkan jadi kader berguna dan militan

BERITA LAIN

More

    DSCN1776

    Anak-anak usia sekolah (SD, SMP, SMA dan PT) yang terlibat dalam wadah Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) diharapkan kelak menjadi pribadi yang tangguh, kader Katolik yang berguna dan militan.

    Pendamping THS-THM Dekanat Tangerang, Yohanes Bayu Samudro, berbicara di Gereja Santa Helena, Curug, Tangerang, tanggal 24 September 2015, selesai mengikuti Ekaristi Kudus penyerahan seragam kepada 21 peserta THS-THM yang berasal dari tujuh paroki di wilayah Dekanat Tangerang.

    Oleh karena itu, Bayu meminta anak-anak yang terlibat dalam wadah pencak silat Katolik itu untuk membentuk pribadi yang kuat, pandai berorganisasi selanjutnya bisa “tampil dan mengabdi dalam putra altar, orang muda Katolik (OMK), atau kelak menjadi anggota dewan paroki yang baik.”

    THS-THM sebagai wadah pembinaan generasi muda Katolik, lanjut Bayu, diharapkan bisa membantu pelayanan karya kerasulan dalam Bina Iman Anak (BIA), Bina Iman Remaja (BIR) dan OMK bahkan ketika menjadi anggota dewan paroki. “Melalui kegiatan pencak silat Katolik ini, kaum muda bisa semakin dekat dengan Allah,” tegasnya.

    Ekaristi Kudus itu dipimpin Pastor Gratianus Boby OSC di aula Gedung Karya Pastoral (GKP) paroki setempat dan dihadiri orangtua dari peserta anggota THS-THM dan sejumlah undangan. Ikut hadir Sekretaris Jenderal Distrik THS-THM Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Vincensius Ganang Prasetiono.

    Pastor Boby mendorong seluruh anggota pencak silat Katolik itu untuk tidak melupakan Injil sebagai sumber sharing para peserta. “Sejak kehadiran setahun lalu di sini semua pastor menyetujuinya asalkan para peserta menggunakan Kitab Suci sebelum melakukan latihan bela diri itu karena itu menjadi ciri khas yang membedakan pencak silat lain,”’ kata imam itu.

    THS-THM pertama kali diperkenalkan di Seminari Menengah Mertoyudan Yogyakarta sekitar tahun 1982. Awalnya pencak silat Katolik itu diperuntukkan bagi seminaris. Namun dalam perkembangan, pencak silat ini diikuti oleh para kaum muda Katolik.

    Tahun 1985 wadah ini masuk dan diperkenalkan di KAJ, dan pertama kali diresmikan di GOR Jakarta Utara. Setahun kemudian, 1986, THS-THM masuk dan diresmikan di Paroki Bonavantura Pulomas, Jakarta. THS-THM saat ini menjadi satu wadah kategorial dalam Gerea Katolik. (Konradus R Mangu)

     

     

     

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI