Sabtu, 22 Agustus 2015

0
3223

22-Agsts-KWI-R-702x336

PEKAN  BIASA XX 

Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu (P)

Santo Simforianus, Martir

Bacaan I: Rut. 2:1-3.8-11; 4:13-17

Mazmur: 128:1-5; R:4

Bacaan Injil: Mat. 23:1-12

Sekali peristiwa, berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ”Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.  Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di Barang siapa. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barang siapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa meninggikan diri, ia akan direndah­kan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Renungan

Kisah hidup Rut masuk dalam sejarah keselamatan. Rut menikah dengan Boas yang melahirkan Obed. Obed adalah ayah Isai. Isai adalah ayah Daud, dan Yesus Kristus adalah keturunan Raja Daud. Daud pernah berbuat dosa besar, berselingkuh dengan Batsyeba. Setelah diperingatkan Nabi Natan, ia menyesal dan Allah mengampuninya. Jadi, nenek moyang Yesus ternyata tidak seluruhnya hidup suci.

Pemimpin-pemimpin kita juga tak semuanya hidup suci. Kita ingat akan Angelina, mantan Putri Indonesia yang juga seorang anggota DPR RI, yang tampil di TV dalam iklan antikorupsi. Belakangan terbukti dia sendiri korupsi. Banyak kepala daerah (gubernur, bupati dan walikota) yang terjerat kasus korupsi. Menurut sebuah survey, parlemen, kepolisian, dan pengadilan merupakan tiga lembaga terkorup di Indonesia. Perilaku pemimpin kita banyak yang tak sejalan dengan ajaran mereka. Jika hal itu terjadi, baiklah kita ingat akan kata-kata Yesus ini: ”Lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka” (Mat. 23:3).

Setiap orang punya dosa, besar atau kecil. Kita pun tidak selalu hidup benar. Kita pun mungkin pernah korupsi uang atau waktu, walau kecil atau sedikit. Tapi kita cepat memaafkan kesalahan diri sendiri. Sebaliknya, kita geram dan cepat marah kepada orang lain yang bersalah. Kita harus bertobat!

Ya Tuhan, bantulah aku untuk tidak cepat mengadili orang lain, tetapi mencoba me­ngerti dan mendoakan mereka yang jatuh dalam dosa, karena aku pun tak luput dari dosa. Amin. 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here