Mgr Subianto: Paroki harus jadi Gereja yang hidup di tengah umat dan masyarakat

1
5137

IMG_1736

Ketika gereja paroki dibangun, cerita seorang umat dalam intervensi Pra Sinode Pertama Keuskupan Bandung akhir Mei lalu, keadaan sekeliling gerejanya masih sepi. Namun, selesai pembangunan gereja itu, keadaan sekitarnya semakin ramai karena rumah-rumah hingga pesantren dibangun di sekitarnya. Dengan adanya gereja, kehidupan umat Katolik serta kehidupan umat beragama lain muncul dan berkembang dengan baik di sana.

“Harus demikian sebenarnya gereja itu. Semoga umat Katolik di paroki yang baru ini bukan hanya menjadi gereja bangunan tetapi Gereja yang hidup di tengah-tengah umat dan masyarakat,” kata Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC.

Uskup Bandung berbicara dalam homili Misa Peresmian Status Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah (KBI) Purwakarta dan Pelantikan Dewan Pastoral Paroki Santa Maria KBI, 17 Juni 2015. Paroki itu dikenal dengan Paroki Cikampek, karena mayoritas umatnya tinggal di wilayah kabupaten Karawang itu. Surat Keputusan peningkatan status menjadi paroki itu sejak 1 Juni 2015.

Salah satu ciri yang dibutuhkan dari stasi atau kuasi-paroki untuk jadi paroki adalah kehidupan jemaat yang makin matang dan dewasa. “Ciri kehidupan jemaat bukan pertama-tama dilihat dari banyaknya aktivitas Gereja. Sering berkumpul memang salah satu ciri, tetapi yang jauh lebih utama adalah berkumpul sebagai perwujudan iman pribadi dan iman bersama mereka kepada Tuhan Yesus yang diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari,” jelas uskup.

Hasil doa mereka, lanjut uskup, harus sungguh terlihat dalam perkataan dan perbuatan di tengah-tengah masyarakat, dan hasil perkumpulan mereka dalam paroki harus sungguh dituangkan dalam kehidupan jemaat. Kalau yang mereka timba dalam gereja tidak diwujudkan, jelas uskup, mereka hanya mengetahui Yesus dalam pengetahuan, bukan dalam pengalaman.

Mgr Subianto berharap agar dengan peresmian itu, Paroki Santa Maria KBI menjadi ‘rumah induk’ dari kumpulan komunitas basis yang terdiri dari berbagai macam umat, menjadi ‘rumah Allah’, tempat umat bersekutu dan berjumpa dengan Allah, dan menjadi ‘rumah doa’, sumber kekuatan dalam perjumpaan iman yang diwujudkan dalam hidup nyata.

“Semoga dalam gereja ini umat sungguh bertemu Tuhan, pertemuan itu membawa sukacita, dan sukacita itu dibawa ke dalam hidup nyata. Salah satu ciri murid Kristus, lanjut uskup, adalah berbuat baik dengan mencintai sesama. Paroki akan menjadi rumah induk, kalau jemaat berkumpul untuk perayaan Sabda dan memecah roti seperti Gereja Perdana, yang sehati sejiwa berbagi kasih sehingga disukai oleh semua orang,” uskup berharap.

Mgr Subianto mengutip Seruan Apostolik Evangelii Gaudium dari Paus Fransiskus bahwa gereja adalah rumah Bapa dengan pintu-pintu selalu terbuka. “Semoga gereja ini selalu membuka pintunya, sehingga kalau suatu hari ada orang yang tergerak oleh Roh Kudus untuk datang, dia mampu berjumpa dengan Tuhan,” kata uskup.

Mudah-mudahan dengan keterbukaan ini, “bukan hanya pintu gereja yang terbuka, tetapi pintu hati umat beriman yang merupakan Gereja kudus, tempat Allah bersemayam, sehingga hati setiap orang yang berjumpa, bergaul, berkomunikasi, bersua dan bekerja sama dengan umat Allah terbuka dan bertemu dengan Tuhan, dan Tuhan semakin dimuliakan oleh kehadiran dan kehidupan umat Paroki Cikampek.”

Sekitar 600 umat dari berbagai paroki di Keuskupan Bandung serta 19 imam, tujuh suster dan dua frater, menghadiri Misa yang dimeriahkan Paduan Suara Serafim dari Paroki Cikampek.

Dalam Misa itu, Mgr Subianto meminta Pastor Paulus Tri Prasetijo Pr yang ditugaskan menjadi Pastor Kepala Paroki Santa Maria KBI untuk membarui janji tahbisan, antara lain setia menggembalakan umat Tuhan, setia merayakan Misteri Kristus sesuai Tradisi Gereja, memaklumkan Injil dan mengajarkan iman Katolik, menyerahkan diri bagi Allah, dan berjanji menghormati serta taat kepada uskup. Pastor Tri menjawab “saya mau” dan “saya berjanji.”

Pastor Paroki itu lalu memohon agar uskup melantik Dewan Pastoral Paroki Santa Maria KBI.

“Apakah mereka telah bersedia menjadi pengurus Gereja ini?” tanya Mgr Subianto.

“Kami telah menanyai mereka, dan mereka menyatakan bersedia menjadi pengurus Gereja ini demi pengabdian kepada Allah dan pelayanan kepada sesama. Karena itu, dengan rendah hati, kami mohon agar Bapa Uskup mendoakan, memberkati, dan melantik mereka,” jawab Pastor Tri.

Kemudian Mgr Subianto mengulurkan kedua tangan ke arah para calon anggota DPP itu dan berdoa bagi mereka, memberkati dan memerciki mereka dengan air kudus.(paul c pati)

IMG_1657

 

Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC

IMG_1763

Kepala Paroki Santa Maria KBI Pastor Paulus Tri Prasetijo Pr

 

1 komentar

Leave a Reply to Jawa Barat – Litsus Pilkada 2018 Batal

Please enter your comment!
Please enter your name here