26.3 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani semakin baik di KAS

BERITA LAIN

More

    IMG_8608

    Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Komisi HAK KAS) Pastor Aloys Budi Purnomo Pr bersyukur karena gerakan Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani (PDS KUK) di KAS semakin berkembang baik.

    “Saya bersyukur karena dari tahun ke tahun doa Yesus sebagaimana tercantum dalam Injil Yohanes 17:20-21 semakin dihayati,” kata imam itu dalam ibadah ekumene PDS KUK di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kebon Dalem Semarang, tanggal 23 Januari 2015.

    Ayat dari Injil itu berbunyi: ”Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

    Menurut Pastor Budi, PDS KUK adalah upaya untuk menanggapi doa Yesus, yang menghendaki para murid-Nya bersatu. “Tidak dalam arti hanya ada satu anggota tubuh, satu Gereja saja, tidak. Kristus mendirikan Gereja-Nya, dan Gereja  Kristus berkembang dalam berbagai macam kelompok dan denominasi yang sama-sama menjadi anggota Tubuh Kristus dengan Kristus sendiri sebagai Sang Kepala. Kita semua anggota-anggota Tubuh-Nya. Roh Kudus menjadi jiwa-Nya,” kata imam itu.

    Tema PDS KUK 2015 adalah ”Berilah Aku Minum!” (Yoh 4: 7). Tema itu dipersiapkan di Brasil, jelas Pastor Budi. Pepatah di Brasil yang berbuni “Barangsiapa minum air ini akan datang kembali” selalu disampaikan saat pengunjung meninggalkan Brasil. “Pepatah itu selaras dengan Alkitab yang menawarkan air untuk siapa pun yang datang (Mat 10:42), sebagai cara menyambut dan berbagi. Maka, pepatah selalu diulang di seluruh wilayah Brasil,” jelas imam itu.

    “Selama PDS, kita renungkan tema ini guna membantu orang dan masyarakat mewujudkan dimensi dialogis dari proyek Yesus, yakni proyek Kerajaan Allah. Pentinglah mengetahui dan memahami identitas diri sendiri dan tidak perlu identitas yang lain dilihat sebagai ancaman,” kata Pastor Budi.

    Sebagai ketua Komisi HAK KAS, yang diminta oleh Uskup Agung Semarang untuk tidak hanya membangun dialog interreligius tetapi juga dialog ekumenis, Pastor Budi sangat bersyukur dan bahagia dengan antusiasme jemaat Kristiani baik pendeta maupun jemaat dari berbagai denominasi.

    Komisi yang dipimpinnya membuat bahan-bahan PDS KUK yang dikirim ke paroki-paroki dan komunitas-komunitas religius di wilayah KAS. Selama rentang 18-25 Januari diadakan ibadah ekumene. Di wilayah KAS terdapat tiga kevikepan yang menyelenggarakan ibadah ekumene PDS KUK, yakni Kedu (18 Januari 2015), Surakarta (21 Januari 2015), dan Semarang (22 dan 23 Januari 2015).

    Selain para imam Katolik, imam Ortodoks, pendeta, dan jemaat, ibadah ekumene di tiga kevikepan itu juga dihadiri biarawan-biarawati yang berkarya di wilayah itu.

    Di Kevikepan Kedu, Vikaris Episkopalis Pastor FX Krisno Handoyo Pr bersyukur karena banyak pendeta datang meskipun beberapa di antara mereka berhalangan karena kesibukan masing-masing.

    Ketua Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Magelang, Pendeta Sujarwi, meneguhkan bahwa ”Yesus adalah kepala, kita adalah anggota. Masing-masing anggota satu sama lain saling membutuhkan.”

    Di Kevikepan Surakarta, ibadah ekumene diadakan di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Sidodadi. Saat itu, Pendeta Paul Kabarianto STh mengajak jemaat Kristiani untuk memiliki semangat berbagi. ”Dengan sesama, mari kita saling berbagi. Di sekitar kita masih banyak orang yang membutuhkan,” katanya.

    Di Kevikepan Semarang, ibadah ekumene diadakan dua kali yakni di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gereformeerd dan Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kebon Dalem. Di GKI Gereformeerd, Pendeta Sugeng mengajak jemaat supaya menghilangkan akar kepahitan perpecahan gereja.

    Tema ‘Berilah Aku Minum!’ dimaknai pendeta itu sebagai pintu masuk bagi Yesus untuk hilangkan akar kepahitan. Menurutnya, Yesus menghilangkan akar kepahitan, permusuhan antara kaum Yahudi dengan Samaria. ”Kalau orang Yahudi bertentangan dengan orang Samaria, bermusuhan di dalam Alkitab, melalui percakapan Yesus ‘Berilah Aku Minum!’ hendaknya semua akar kepahitan itu dihilangkan.”

    Ibadah ekumene di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kebon Dalem dipimpin oleh 44 pendeta dari 26 sinodal, dua pastor Katolik dan satu calon pastor Katolik.

    Kolekte hasil persembahan jemaat dipakai untuk aksi sosial seperti membagi makanan bagi kaum miskin dan membantu sekolah minggu.(Lukas Awi Tristanto)

    IMG_8567

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI