Keuskupan Bandung perkenalkan supervisi wilayah agar makin bersaudara

0
3470

 

Visitasi1

Setelah melakukan dua kali supervisi ke semua paroki saat Mgr Johannes Pujasumarta Pr masih uskup Bandung di tahun 2010, kini berdasarkan ide Administrator Apostolik Keuskupan Bandung Mgr Ignatius Suharyo Pr, supervisi dilakukan berdasarkan wilayah.

Kuria Keuskupan Bandung yang sedang memperkenalkan ide itu dengan mendatangi semua enam wilayah di Keuskupan Bandung, mengadakan visitasi ke wilayah Katabapa yang beranggotakan Paroki Karawang, Purwakarta, Subang dan Pamanukan, di halaman gereja Katolik Subang, 31 Juli 2013.

“Idenya agar wilayah akan saling melihat dan berbagi serta memperhatikan paroki-paroki sewilayahnya,” kata Sekretaris Keuskupan Pastor Ignatius Eddy Putranto OSC yang ditemani ekonom Pastor Antonius Sulastijana Pr serta Staf Sekretariat Engken Sukendar dan Staf Keuangan Herman Suwarman.

Tujuan supervisi berdasarkan wilayah, lanjut imam itu, bukan untuk saling menilai “tapi untuk saling mengenal, saling belajar, dan lebih dari itu, kita semakin bersaudara di wilayah.”

Menurut Pastor Antonius Sulastijana, supervisi berdasarkan wilayah adalah cara keuskupan untuk tetap “memantau” apakah yang sudah ditetapkan berjalan atau tidak. “Keuskupan sudah melakukan dua kali supervisi dan sekarang bukan melepas tanggung jawab tetapi ingin menghidupkan wilayah-wilayah.”

Dengan kerja sama dalam suasana kekeluargaan antarparoki lewat supervisi berdasarkan wilayah, tegas imam itu, diharapkan kehidupan bersama di tingkat wilayah semakin hidup dan menjadi sebuah Gereja kecil di bawah keuskupan. Menurut Pedoman Dasar Keuskupan Bandung yang baru diperkenalkan dalam raker tengah tahun 21-22 Juni 2013, wilayah akan diganti menjadi dekenat.

Dalam suasana itu, lanjut Pastor Anton, setiap paroki akan mengemukakan apa yang salah serta apa yang benar di parokinya, sekaligus akan terjadi saling koreksi, bahkan dengan mendengarkan pendapat ahli atau orang berpengalaman misalnya di bidang pertanahan dan pastoral dari salah satu paroki di wilayah itu. “Kerja sama inilah yang senantiasa ingin dikembangkan.”

Acara yang dilakukan di Taman Doa Bunda Kristus “Tebar Kamulyan” Subang itu dihadiri pastor paroki, pimpinan DPP dan PGAK dari masing-masing paroki di wilayah Katabapa.

Menanggapi usulan dari kuria keuskupan, Kepala Paroki Salib Suci Purwakarta Pastor Yustinus Hilman Pujiatmoko Pr menegaskan bahwa setiap paroki di wilayah itu akan mulai melakukan evaluasi diri dan pertemuan tiga bulanan di Bulan Oktober 2013 akan merencanakan supervisi ke paroki-paroki sewilayah.

Seperti dijelaskan, masing-masing paroki akan membuat tim minimal empat orang, yang terdiri dari kepala paroki atau pastor pembantunya serta wakil umat yang tahu atau bertanggung jawab terhadap keuangan, umat atau anggota DPP yang tahu tentang pastoral, serta petugas sekretariat paroki.

Dalam supervisi akan dievaluasi tanggung jawab utama pastor paroki dalam melayani umat di bidang liturgi, pewartaan, kemasyarakatan, persaudaraan, serta pengelolaan harta benda paroki sesuai hukum Gereja dan peraturan keuskupan, perhatian bagi komunitas pastoran, ketertiban administrasi dan operasionalnya, dan hubungan dengan pihak internal dan eksternal, serta audit keuangan dan evaluasi buku-buku administrasi Gerejawi, kelengkapan dan evaluasi kelembagaan, kesekretariatan dan kepegawaian.***